Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Joseph Osdar
Kolumnis

Mantan wartawan harian Kompas. Kolumnis 

Jokowi, Pulau Miangas, dan Upaya Menangkal ISIS dari Marawi

Kompas.com - 04/06/2017, 19:02 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorAmir Sodikin

Sementara Arifaini Nur Dwiyanto mengatakan, pengintaian terhadap apapun yang bergerak di wilayah darat, air, dan udara telah dilakukan TNI-AU dari udara secara akurat.

Setelah rapat kerja, Olly dan para pejabat tinggi sipil militer bertemu masyarakat dan pos pos keamanan dari polisi, Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.

Kepada masyarakat Miangas, Olly mengatakan Presiden Jokowi sangat memberi perhatian pada pulau ini, oleh karena itu Presiden dan para pejabat tinggi dari Jakarta datang ke pulau ini Oktober 2016 lalu.

"Presiden sendiri telah memerintahkan langsung kepada saya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sini. Tapi jangan lupa Miangas adalah bagian dari Indonesia yang luas dan di tempat-tempat lain masih ada masyarakat yang jauh kurang makmur ketimbang masyarakat Miangas," kata Olly di balai pertemuan masyarakat Kecamatan Miangas.

Olly mengatakan masyarakat di sini harus pandai bermusyawarah dan berembug untuk membangun, serta jangan asal minta bantuan fasilitas tapi tidak bisa menggunakan secara cerdas dan tak bisa merawatnya.

"Kalau masyarakat dan pemerintah di sini minta, misalnya tempat penampungan bahan bakar minyak atau BBM, maka pemerintah di sini dan masyarakat sendiri menyediakan lahannya dan ini harus berdasarkan musyawarah, jangan sampai ada sengketa tanah dikemudian hari, "kata Olly.

Baca juga: Jokowi: Kita Jadikan Pulau Terluar sebagai Beranda Indonesia

Dalam acara tanya jawab, seorang tokoh masyarakat Miangas yang nampak berusia lanjut mengatakan, orang-orang Miangas telah berketetapan hati terhadap NKRI dan Pancasila sebagai harga mati sejak dulu.

"Kalau ada orang-orang NIIS masuk ke sini, akan kami injak-injak, " kata seorang warga Miangas. Tapi warga tadi juga mengajukan permintaan ganti rugi penggunaan tanah untuk bandar udara serta jalan linkar pantai pulau yang dibangun pemerintah pusat dan provinsi.

Sementara tokoh Miangas lainnya mengatakan, sebelum datang ke Miangas, Presiden Jokowi mencanangkan satu harga BBM di Papua, yakni sama dengan di Jawa, Rp 6.000 per liter.

"Kenapa itu tidak dicanangkan di Miangas juga waktu itu? Di sini BBM berharga Rp 20. 000 per liter, " ujarnya. Tokoh Miangas itu belum tahu Pertamina belum mampu membuat satu harga di seluruh pulau di luar Jawa sampai saat ini.

Merdeka, NKRI harga mati.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com