Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pahit Siswi Berhijab Personel Band Metal, Dicibir Warga hingga Dilempari Batu

Kompas.com - 03/06/2017, 03:30 WIB
Ari Maulana Karang

Penulis

Semua cerita pahit yang dialami oleh para personel VoB, menurut Ersa, tampaknya menjadi cambuk bagi mereka untuk bisa membuktikan diri hingga akhirnya saat ini kondisi tersebut sudah mulai berbalik. Apalagi, dirinya cukup percaya anak-anak asuhnya telah memiliki bekal ilmu agama yang cukup.

"Firda juga guru ngaji dan qoriah, tiap hari mereka rajin ngaji di rumah, di sekolah juga diajarkan ilmu agama yang cukup," katanya.

Pandangan masyarakat berubah

Setelah band VoB terkenal, padangan masyarakat di kampung mereka berubah, dari awalnya membenci, kini menjadi ramah. Firda, gitaris yang merangkap vokalis ini, mengaku saat ini orang-orang di kampungnya lebih ramah dibanding dulu.

"Iya, sekarang ramah-ramah, jadi baik semua," katanya sambil tertawa lepas.

Firda mengaku, meski sempat menjadi sasaran intimidasi hingga kepalanya terluka akibat dilempari batu orang tidak dikenal, dirinya tetap bermusik karena sejak awal ia yakin tidak ada salah dengan aktivitasnya. Dia juga yakin bahwa apa yang dilakukannya akan berbuah manis.

"Sejak awal saya yakin saja, karena saya tidak melakukan hal yang salah, kita tidak mau lepas kerudung," kata Firda yang sering ditunjuk jadi juru bicara ketiga anggota VoB ini.

Firda menceritakan, selain dirinya, warung kecil milik ibunya pun sempat jadi sasaran dari mereka yang tidak suka. Bahkan, warung milik ibunya pernah dibongkar dan di dalamnya tersisa secarik kertas yang isinya hujatan terhadap VoB. Kertas tersebut menjadi bungkus batu yang dilemparkan ke warung ibunya.

"Waktu saya ditimpuk kena kepala, batunya juga dibungkus kertas isinya begitu," katanya.

Baca juga: Tulisan Inspiratif Siswi SMA Ini Viral di Medsos, Orangtuanya Kaget

Personel band metal VoB lainnya, Widi dan Euis pun mengalami masa-masa pahit di awal mereka memilih bermain band dengan aliran (genre) cadas. Mereka berdua bertahan di genre musik metal ini sebagai bentuk ekspresi kekecewaan dan kekesalan mereka terhadap orang-orang di sekitarnya.

Namun, saat ini, kondisinya sudah mulai berubah. Keluarga sudah memberikan izin penuh. Begitu pula lingkungan sudah tidak lagi terlalu mencibir. Apalagi, dari hasil bermain musik, saat ini mereka sudah tak lagi minta uang jajan ke orangtuanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com