“Kita membakar 1.000 lilin di Kabupaten TTU, sebagai simbol aksi cahaya atau doa untuk menerangi persatuan dan kedamaian negara, sekaligus mengirim pesan ke Jakarta bahwa yang berhak terhadap negeri ini, bukan hanya kelompok atau golongan tertentu yang getol berjuang setiap saat atas nama agama, untuk menghukum orang lain atau golongan lain, tetapi kami juga memiliki hak yang sama atas negara ini,” tegasnya.
Penegakan hukum di negara ini, lanjutnya, tidak boleh disandera oleh parade politik ketakutan yang dilakukan oleh organisasi masyarakat keagamaan yang didukung elit politik, karena akan semakin mengancam eksistensi NKRI.
“Aksi bakar 1.000 lilin juga kami lakukan sebagai bentuk dukungan dan doa kami untuk Ahok, agar tetap kuat dalam menghadapi situasi sulit ini, sekaligus juga kami ingin mengirim terang kepada para hakim dan politisi di Jakarta, agar lebih serius memikirkan eksistensi NKRI daripada tenggelam dalam proses perebutan kekuasaan yang saling memecah belah,” jelasnya.
Aksi serupa juga digelar di Kabupaten Malaka dan berpusat di Lapangan Umum Betun, Desa WEhali, Kecamatan Malaka Tengah. Koordinator aksi, Wendy Nahak mengatakan, tujuan aksi menyalakan 1.000 lilin untuk Ahok merupakan wujud solidaritas menjaga dan memelihara keutuhan bangsa Indonesia.
Kegiatan ini juga dilakukan dengan doa bersama kepada Ahok dan berharap kondisi bangsa ini segera membaik.
“Kita juga menolak paham radikal yang ingin merongrong Pancasila dan kebinekaan kita. Semua masyarakat Malaka yang menghadiri kegiatan aksi solidaritas 1.000 lilin untuk Ahok terdiri dari berbagai agama, Muslim, Katolik, Kristen Protestan, dan elemen lainnya,” jelasnya.
Baca juga: Ada Aksi Pendukung Ahok, Pengendara Diimbau Hindari Jalan Proklamasi
Menurut Wendy, aksi yang dihadiri oleh ribuan warga Malaka itu semuanya sepakat menolak perbedaan. Sebab, kata dia, musuh yang dihadapi warga bukan agama, melainkan kekuasaan yang menindas.
“Ini seruan moral kita dan kita berharap agar Ahok bisa segera dibebaskan dari segala tuntutan jaksa, karena memang Ahok tidak bersalah,” pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.