Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Sakit Sekali Hati Saya, Kok Tega Dia Bunuh Yanto..."

Kompas.com - 18/04/2017, 07:43 WIB
Kompas TV Polisi Masih Selidiki Motif PembunuhaN Sadis di Medan

Wanita beranak tiga ini menjamin, almarhum Riyanto adalah orang yang baik. Bahkan, tiap Senin Kamis, almarhum Riyanto kerap berpuasa.

"Anakku itu orang baik. Dia enggak akan mungkin menyentuh narkoba," kata Murtini dengan suara parau.

Soal pengakuan Andi Lala yang menyebut almarhum Riyanto mengutang hingga Rp 5 juta, itu juga dibantah Murtini.

Sangat tidak mungkin, Riyanto yang bekerja sebagai kepala gudang mau mengutang kepada Andi Lala yang penghasilannya tidak lebih banyak dari almarhum.

"Enggak mungkin itu. Itu hanya karang-karangan Andi aja. Saya sebenarnya sangat kesal sekali. Kalau ketemu, ingin sekali saya jemek-jemek mukanya itu. Hukum mati aja dia itu biar tahu dia rasanya gimana," ungkap Murtini.

Baca juga: Orangtua Riyanto Berharap Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga Dihukum Mati

Dalam gelar pemaparan juga disebutkan, Andi Lala pernah terlibat pembunuhan selingkuhan isterinya.

Ditanya mengenai hal itu, Murtini geleng kepala. Selama ini, kata Murtini, ia tak pernah mencampuri urusan keluarga Andi Lala.

"Saya enggak pernah tau apa yang dia perbuat. Saya itu jumpa sama dia hanya dua kali saja," ungkap Murtini.

Untuk mengetahui latar belakang Andi Lala, Murtini sempat meminta Tribun menemui pihak keluarga almarhum Sri Ariyani, isteri Riyanto.

"Keluarga perempuan kan banyak di Sei Rampah. Mungkin mereka lah yang bisa jelaskan. Kalau saya, jujur saja tidak begitu mengenal Andi," ungkap Murtini.

Sebelum mengakhiri perbincangan, suami Murtini, Wagiman (66) keluar dari kara.

Wagiman ikut mengobrol di ruang TV. Dalam kesempatan itu, Murtini juga menyampaikan ingin sekali membersihkan rumah almarhum Riyanto.

Jika nanti keluarga sudah diperkenankan masuk ke lokasi, Murtini akan membagi-bagikan baju almarhum kepada kerabat terdekat.

"Saya sudah sampaikan ke saudara perempuan ataupun yang di sini. Kalau nanti sudah bisa masuk ke dalam rumah, itu baju-baju bawa saja ke kampung. Biar dibagi-bagikan saja lah," katanya.

Terkait masalah surat tanah yang dipegang almarhum Riyanto, Murtini belum bisa menjelaskannya.

Apakah empat surat tanah itu masih ada, atau dibawa kabur oleh Andi Lala.

"Kami belum bisa masuk ke rumah. Saya enggak tau, apakah suratnya masih ada atau tidak," ungkapnya.

Hal senada juga disampaikan Wagiman. Ia mengatakan, dirinya belum bisa memastikan apakah surat tanah yang dipegang almarhum Riyanto masih ada atau tidak.

"Belum tahu saya. Saya belum bisa ngecek ke dalam rumah," katanya.

Terkait Kinara, anak ketiga pasangan almarhum Riyanto dan Sri Ariyani, Wagiman dan Murtini sepakat tidak akan memberikannya pada orang lain untuk diadopsi.

Katanya, mereka akan merawat Kinara hingga besar.

"Mohon maaf, enggak akan saya kasih kemana-mana Kinara ini. Biarlah kami yang urus," kata Murtini.

Baca juga: Tukang Las Jadi Tersangka Pembunuhan Satu Keluarga di Medan

Sebelum mengakhiri perbincangan, Murtini sempat kembali menyinggung Andi Lala dan isterinya Reni.

Kata Murtini, ia juga ingin sekali menampar wajah Reni. Karena, kata Murtini, Reni sempat datang takjiah saat jenazah Riyanto dan keluarganya sudah selesai diotopsi dari rumah sakit.

"Reni-nya itu kan sempat datang. Bahkan dia nginap pun di sini. Tapi ya saya enggak nyangka dia ikut terlibat," kata Murtini.

"Suami isteri itu kalau saya tahu dari awal, sudah saya tonjok. Geram saya. Kesal sekali rasanya," tambah dia.

Dari pantauan, lokasi pembunuhan masih saja didatangi warga dari berbagai tempat. Mulai dari Belawan, Krakatau, hingga kawasan Brayan.

Mereka pun meminta polisi untuk menghukum mati Andi Lala, otak pelaku pembunuhan. (Tribun Medan/ Array A Argus)

Baca juga: Sang Kakek Tak Bisa Menahan Tangis Saat Bertemu Kinara

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com