Diperbaiki 2 Minggu, Pesawat Kargo Militer AS Bisa Terbang Kembali

BANDA ACEH, KOMPAS.com – Setelah mesinnya diperbaiki selama dua minggu, pesawat kargo militer Amerika Serikat dinyatakan bisa terbang.

Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Sultan Iskandar Muda, Kolonel Pnb Suliono mengatakan, perbaikan mesin pesawat militer AS sudah selesai dilakukan dengan mengganti mesin pesawat yang rusak tersebut dengan yang baru. Mesin yang baru didatangkan langsung dari Amerika Serikat.

“Semua peralatan sudah dites, sudah tidak ada gangguan lagi, dan semua sudah berhasil diperbaiki. Selanjutnya, pesawat kargo militer AS itu bisa meninggalkan Aceh menuju ke pangkalan tujuannya, pesawat ini lepas landas hari ini,” jelas Suliono, Jumat (7/4/2017).

Baca juga: Mesin Bermasalah, Pesawat Militer AS Mendarat Darurat di Aceh

Kendati demikian, sebut Suliono, belum didapatkan informasi lebih detil kemana tujuan pesawat kargo militer tersebut, apakah melanjutkan perjalanan ke Jepang atau kembali ke pangkalan di Diego Gargia, atau kembali ke Amerika Serikat.

Sementara itu, terkait mesin yang rusak, Suliono menyebutkan, nantinya akan dijemput pesawat lain. Namun, waktunya belum diketahui pasti.

"Mesin rusak itu masih di Bandara Sultan Iskandar Muda. Mesin rusak itu dijaga dua personel militer AS. Kami belum tahu kapan jadwal penjemputannya," kata Kolonel Pnb Suliono.

Sebelumnya, pesawat militer AS jenis Boeing 707 mendarat darurat di Bandara Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, karena satu dari empat mesinnya rusak dan terbakar.

Pesawat dengan kode penerbangan WC-135C itu mendarat darurat pada Jumat, 24 Maret 2017 sekitar pukul 13.20 WIB. Tidak ada insiden apapun ketika pesawat tersebut mendarat. Pesawat yang mengangkut delapan personel militer dan 12 kru tersebut dalam penerbangan dari Diego Garcia, pangkalan militer AS di kepulauan Samudra Hindia tujuan Jepang.

Baca juga: 14 Awak Pesawat Militer AS yang Mendarat Darurat di Aceh Dijemput