Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Setelah 180 Hari, Saya Akan Datang Lagi ke Pesantren Ini...

Kompas.com - 25/03/2017, 23:26 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo tak dapat menutupi kekagumannya pada Pesantren Mustofhawiyah Purba Baru, Mandailing Natal, Sumatera Utara yang berumur lebih dari satu abad.

Dia datang ke pondok pesantren yang memiliki 11.500 santri itu, untuk meresmikan pembangunan asrama santri di Lembah Sorik Merapi senilai Rp 8,8 miliar lebih.

"Pesantren ini butuh pemondokan yang baik dan layak. Saya perintahkan Menteri PU membangunkan satu asrama putri dan putra. Bentuknya rumah susun tiga lantai, dijadwalkan selesai dalam 180 hari," kata Presiden di Pesantren Mustofhawiyah, Sabtu (25/3/2017).

Jokowi berjanji setelah pembangunan asrama selesai dirinya akan datang lagi untuk meresmikan.

“Saya dengar dari pimpinan proyek, pekerjaan selesai dalam enam bulan. Jadi, setelah 180 hari, saya akan datang kembali ke sini,” ungkapnya.

Peresmian dimulainya pembangunan ditandai dengan pemancangan tiang fondasi.

Asrama ini rencananya dapat menampung 216 santri, dengan luas bangunan 1.485 meterpersegi.

Sebelumnya para santri tinggal di rumah-rumah terbuat dari kayu berukuran kecil di atas Aek (sungai) Singolot.

Pesantren Mustofhawiyah merupakan salah satu pesantren tertua di pulau Sumatera dan telah banyak mencetak banyak ulama di Indonesia.

Pesantren ini lebih dikenal dengan nama Pesantren Purba Baru didirikan pada 12 November 1912 oleh Syeikh Musthafa.

Awalnya pesantren ini didirikan di desa Tanobato, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Sumarera Utara.

(Baca: Jokowi Bakal Menginap di Pesantren Usai Hadiri Silatnas Jamiyah Batak Muslim)

Karena Tanobato dilanda banjir pada 1915, pesantren dipindahkan ke Desa Purba Baru hingga saat ini.

Asrama Haji 

Dalam kunjungan ke Sumatera Utara, Jokowi juga meletakan batu pertama pembangunan Asrama Haji Madina di dalam kompleks Masjid Agung Nur Ala Nur, Panyabungan, Kabupaten Madina.

Mengenakan kemeja putih dibalut jas hitam dan sarung abu-abu, dia mengaku pernah menyampaikan kepada Raja Arab Saudi, Raja Salman bin Abdulaziz Al-Saud untuk menambah kuota haji Indonesia.

"Saat ini Raja Salman telah mengembalikan kuota haji asal Indonesia, dulu pernah dikurangi hampir 5.000 jamaah. Tahun ini tidak hanya tambahan kuota 10.000, juga tambahan pengembalian,” ucap Jokowi.

Dia menjelaskan, tahun ini Indonesia mendapat tambahan kuota 52.200, sebanyak 10.000 merupakan tambahan kuota dan 42.2000 adalah pengembalian kuota sehingga total kuota menjadi 221.000 jemaah dari sebelumnya 168.800.

 

Pada 2013 kuota jemaah haji seluruh negara di dunia, termasuk Indonesia mengalami pemangkasan lantaran renovasi Masjidil Haram. 

(Baca: Jokowi: Kuota Haji 2017 Naik 52.200 Orang)

“Penambahan besar sekali, hampir 30 persen. Panambahan ini wajar karena Indonesia mayoritas penduduknya muslim," katanya lagi.

Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi mengatakan, asrama haji tersebut sudah lama diimpikan masyarakat.

Bupati Madina Dahlan Hasan Nasution pun turut memperjuangkannya.

"Pak Dahlan lama bertugas melayani jemaah haji. Beliau tahu betul keinginan jemaah. Kini jemaah haji dari berbagai pelosok Madina bisa istirahat dan membekali diri di asrama ini sebelum berangkat ke Medan,’’ tutur Erry.

Setelah meresmikan pembangunan asrama haji, Presiden dan rombongan mengikuti acara Silaturahmi Nasional Jamiyah Batak Muslim Indonesia (JBMI). Kemudian melihat pasar tradisional Panyabungan di Madina.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com