Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir Terus di Rancaekek, Semua Orang Rugi...

Kompas.com - 13/03/2017, 08:16 WIB

KOMPAS.com - Deru knalpot bersahut-sahutan di Jalan Raya Bandung-Garut, Rancaekek, Kabupaten Bandung, Sabtu (11/3/2017) malam.

Sejumlah pengendara sibuk menekan gas untuk memastikan bahwa kendaraannya tetap bisa jalan setelah memaksa menerobos genangan air di kawasan itu. Sebagian pengendara sudah menepi, menyerah karena mesin kendaraannya tak mau lagi menyala.

Banjir melanda jalan nasional Bandung-Garut, tepatnya di KM 23-24 di di depan PT Kahatex Kabupaten Sumedang dan PT Ponex Kabupaten Bandung. Ketinggian air kurang lebih 30 cm sampai 60 cm.

Riki Yustiyansah (23), salah satunya. Motornya mogok akibat menerjang banjir di jalan itu.

"Iya saya mogok, lumayan banjirnya besar di pinggir kanan saja sudah selutut apalagi di tengah atau kirinya bisa sampai paha," ujar Riki di sela memperbaiki motornya yang mogok.

Menurut Riki, banjir di kawasan ini terjadi akibat saluran air yang kecil tidak bisa menahan debit air yang mengalir dari atas.

Berlanjut

Hingga Minggu (12/3/2017) pagi, arus lalu lintas di Jalan Raya Bandung-Garut dan Jalan Raya Garut-Bandung masih belum normal. Banjir yang merendam jalan di depan PT Kahatex dan PT Vonex itu belum juga surut.

Puluhan kendaraan roda dua dari kedua arah kembali jadi korban karena nekat menerjang banjir. Jalan hanya bisa dilalui kendaran-kendaraan besar. seperti truk dan bus.

"Sudah sejak semalam banjir sampai sekarang belum surut-surut. Semalam yang lebih parah banjirnya sampai trotoar tertutup," ujar Rohmat (49), warga Kampung Cikijing, Desa Mangunarga, Kecamatan Cimanggung, di lokasi banjir.

Menurut Rohmat, banjir mulai merendam kawasan tersebut pada Sabtu (11/3/2017) pukul 19.00, menyusul hujan lebat yang terjadi sejak sore hari. Banjir juga merendam beberapa perkampungan di Desa Mangunarga.

"Di Kampung saya juga kebanjiran. Ada beberapa RW yang terendam banjir. Ini banjir luapan dari Sungai Cimande dan Sungai Cikijing," katanya.

Akibat banjir yang tak kunjung surut itu pula, ratusan karyawan pabrik di Kecamatan Cimanggung terpaksa berbasah-basahan melintasi banjir untuk dapat sampai ke tempat kerjanya, Minggu pagi.

"Kalau naik motor atau angkot mah enggak akan bisa sampai. Makanya jalan kaki terus mau enggak mau harus basah-basahan," ujar Neng Ina Rustina (30) salah seorang karyawan pabrik asal Desa Linggar di lokasi banjir.

Menurut Neng Ina, pihaknya bersama teman-temannya sudah sangat sering melakukan hal tersebut ketika banjir menggenangi jalan tersebut. Bahkan jika banjir benar-benar tinggi, pihaknya juga sering tidak masuk kerja.

Neng Ina mengatakan, banjir yang sering merendam Jalan Raya Bandung-Garut mau pun Jalan Raya Garut-Bandung dinilai sangat menghambat aktivitas warga.

Dia berharap pemerintah mencarikan solusi agar banjir tidak lagi merendam jalan provinsi itu.

"Kalau seperti ini terus rugilah apalagi seperti saya yang karyawan. Kalau enggak masuk yang dipotong gajinya nanti. Makanya nekat masuk juga," katanya.

Macet

KapolsekCimanggung Kompol Amin Taufan mengatakan banjir di kawasan industri Kahatex itu sudah terjadi, Sabtu. Apalagi, hingga Minggu pagi, jalan masih terendam banjir.

Kemacetan panjang, baik dari arah Bandung ke Garut maupun sebaliknya, tak terhindarkan. Antrean kendaraan ke arah Garut sampai Dangdeur, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung.

"Arus lalu lintas terganggu dan hanya dapat dilalui satu jalur," katanya, Minggu.

Kepolisian telah melakukan upaya pengaturan arus kendaraan, termasuk membantu kendaraan yang mengalami mogok saat melintasi banjir.

Selain itu, lanjut Amin, polisi juga telah berkoordinasi dengan operator penyedot air dari Dinas Pengairan Provinsi Jawa Barat untuk membuang genangan air di badan jalan.

"Upaya sedang dilakukan menghubungi operator zetpum dari Dinas Pengairan Provinsi Jabar untuk mengaktifkan alat penyedot," katanya kemarin.
Yopi, pengendara yang melewati area ini, mengatakan, situasi lalu lintas di jalur tersebut masih macet sejak malam hingga Minggu pagi.

Dia terpaksa menggunakan jalur alternatif Cicalengka-Solokan Jeruk saat hendak pulang ke kawasan Rancaekek untuk menghindari kemacetan di jalur tersebut.

Berita ini telah tayang di Tribun Jabar dengan judul: VIDEO: Rancaekek Diterjang Banjir, Motor dan Mobil Nekat Menerobos Akhirnya Mogok; Parah, Sejak Semalam Banjir di Jalan Nasional Rancaekek-Cicalengka Belum Surut; Basah-Basahan, Pegawai Pabrik Rela Terjang Banjir dengan Berjalan Kaki dan Jalan Nasional Ruas Bandung-Garut Dilanda Banjir, Hanya Satu Jalur yang Bisa Dilewati

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com