Terlebih lagi, Bandung memiliki potensi yang besar dalam hal publikasi. Jadi, lanjut Yesmil, informasi teror seperti ini akan mudah menyebar.
“Yang kami pelajari, pelaku masih amatiran. Mereka tidak mempersiapkan diri, malah lari ke kelurahan. Ini gaya pemula, tapi bisa dari jaringan lama atau jaringan baru,” tuturnya.
Namun pertanyaannya, pelaku membawa senjata api. Yesmil menilai, pertanyaan dari mana pelaku memperoleh senjata api harus segera ditelusuri.
Untuk itu, menurut Yesmil, masyarakat tidak hanya cukup bersikap tenang. Dia berharap, sistem keamanan berbasis RT-RW diaktifkan kembali sehingga masyarakat bisa segera melapor ketika ada gerakan mencurigakan.
Sistem keamanan RT-RW, satpam, Babinkamtibmas, Babinsa, lanjut dia, sebaiknya lebih terkoneksi.
“Petakan juga kantong kejahatan,” tutur Yesmil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.