Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyusuri Kampung Arab di Denpasar Bali

Kompas.com - 27/02/2017, 05:29 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

Sebagian besar mereka berniaga dan berbisnis di bidang tekstil.

Bukan sekadar berniaga

Sementara itu, Fauzi bin Abdul Hamid (49), salah satu tokoh jemaah Arab di Bali menjelaskan, warga keturunan Arab bukan hanya sekadar berniaga di Pulau Bali, tetapi juga mengambil peran di dunia pendidikan.

Pada saat acara keluarga, biasanya mereka mengadakan arisan dan menggalang pengumpulan dana yang akan disumbangkan ke yayasan-yayasan pendidikan yang ada di Bali.

"Kami menyadari bahwa pendidikan itu penting sehingga selain berniaga, banyak juga jemaah Arab yang menjadi guru dan juga ulama," jelasnya.

Ia juga mencontohkan masjid Ukhuwah yang berada di jalan Kalimantan, Denpasar, juga dibangun oleh jemaah Arab dan juga warga keturunan India yang tinggal di sekitarnya.

Lelaki kelahiran Denpasar, 13 November 1968 ini mengaku sebagai generasi kelima yang tinggal di Bali dan menikah dengan perempuan asli Bali.

"Nama saya Fauzi bin Abdul Hamid bin Awad bin Syalim bin Hadi Basyutona. Yang terakhir itu nama buyut dari bapak saya yang lahir di Arab. Kalau saya sudah orang sini. Tidak ada bedanya, sama saja," ungkapnya.

Menurut Fauzi, kepedulian jemaah Arab terlihat saat penggalangan dana untuk sebuah yayasan pendikan di Bali. Seorang jemaah yang masih tinggal di Arab saat itu datang ke acara tersebut dan langsung memberikan bantuan uang tunai sebesar 50.000 Dolar AS.

Sedangkan tradisi Arab dari nenek moyang mereka masih tetap terjaga. Hal itu terlihat pada tradisi pernikahan atau saat ada yang meninggal. Selain itu, mereka juga sering berkumpul untuk saling bersilaturahmi.

"Saat kumpul ketika ada pernikahan ada juga makanan khas arab yang di sajikan seperti nasi briyani, roti mariam, kari. Semua masak sendiri, tidak ada yang beli," jelas Said.

Sayangnya, saat ini sudah tidak ada bangunan kuno khas jemaah Arab yang masih tersisa di Kampung Arab di Denpasar.

"Ciri khas rumah jemaah Arab itu ada kamar mandi di bagian depan rumah. Sekarang sudah jarang, bahkan mungkin sudah tidak ada. Semua bangunan sudah berganti modern," jelas Said.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com