Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak Tiri Terlibat Pembunuhan Ayah dan Keluarganya

Kompas.com - 26/02/2017, 23:51 WIB
Dani Julius Zebua

Penulis

BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Polisi menangkap tiga pemuda pelaku pembunuhan satu keluarga dengan cara sadis di Balikpapan, Kalimantan Timur. Salah satu pelaku pembunuhan ini masih memiliki hubungan anak-ayah tiri. 

Bambang Hermanto (24), Adda Faroki Manda (20), dan Fendi Eko Nurwahyudi (21), ditangkap di tempat berbeda di rumahnya di Balikpapan, Sabtu (25/2/2017).

Ketiganya menjadi tersangka menghabisi nyawa satu keluarga juragan angkutan kota bernama Mulyadi (65), Lasiyem (35), dan anak mereka Putra Susila (5).

"Tiga hari, dari tanpa petunjuk, akhirnya bisa terungkap pelakunya," kata Direktur Kriminal Umum Kepolisian Daerah Kalimantan Timur, Komisaris Besar, Winston Tommy Watuliu, Minggu (26/2/2017).

Sayangnya, polisi masih menutup rapat motif pembunuhan itu. Sekalipun ketiga tersangka sudah diberangus, polisi berhati-hati mengungkap alasan di balik pembunuhan ini.

"Masih dalam pendalaman," kata Winston.

Berawal dari warga menemukan Mulyadi dan Putra yang tewas secara mengenaskan di rumahnya pada Rabu (22/2/2017) lalu.

Mulyadi bersimbah darah dengan belasan luka sayat dan tusukan di tubuhnya. Putra ditemukan tewas di dalam lemari pakaian. Lasiyem hilang dan sempat menjadi misteri. 

Sehari kemudian, warga malah menemukan jasad Lasiyem di Kelurahan Buluminung dengan muka diisolasi menggunakan lakban.

Polisi mengerahkan segenap reserse dari Polda Kaltim maupun Polres Balikpapan dan Penajam Paser Utara untuk mengungkap pembunuhan sadis ini. Faroki dan Fendi tertangkap pertama kali di Sekitaran Jalan Bonto Bulaeng, pada Sabtu (25/2/2017), pukul 11.00.

"Mereka ini tukang penjual salome (camilan goreng kaki lima)," kata Winston.

Polisi mendapati berbagai kartu identitas, ATM, dan uang setidaknya Rp 7 juta dari keduanya. Polisi juga mendapati STNK motor Yamaha Zupiter KT 5784 LE atas nama Bambang.

Polisi mengarahkan penggeledahan di tempat tinggal keduanya. Mereka mendapati barang-barang korban berupa 5 jam tangan wanita, 1 arloji pria, enam cincin emas, 2 silinder kuningan, 1 kalung perak, 7 ponsel Android, dalam penggeledahan itu.

"Semua milik korban (Mulyadi dan Lasiyem)," kata Winston.

Polisi juga mendapati dompet hitam beserta KTP milik Bambang pada keduanya. Dari situlah kemudian polisi memberangus Bambang.

Dua jam kemudian, giliran Bambang yang diciduk polisi di rumahnya di Balikpapan Barat. Polisi menyita semua identitas dan Yamaha Zupiter KT 5784 LE itu.

Anak tiri

Satu hal yang terungkap, Bambang rupanya adalah anak tiri dari Mulyadi sendiri. Bambang anak "bawaan" dari istri ke-3 Mulyadi, Sri Handayani.

"Salah satu pelaku memiliki hubungan ayah anak. Tapi dalam kasus ini sampai tega membunuh yang besarkan dia, meski bukan anak kandung," kata Winston.

Bambang merupakan anak dari Sri Handayani, istri ketiga Mulyadi. Sri sendiri, menurut Amat, Ketua RT 31, Muara Rapak, sudah lama menetap di Blitar. 

"Saya malah baru tahu kalau Sri punya anak 'bawaan'," kata Amat.

Ia menceritakan, pernikahan Sri dan Mulyadi terjadi di antara tahun 2000 hingga 2003. Mereka dikaruniai seorang anak. Namun Amat malah baru tahu kalau Sri sudah memiliki anak sebelum menikahi Mulyadi.

Ia pun tak banyak berkomentar. "Saya baru tahu dari sejak pembunuhan terjadi ini," kata Amat.

Bambang dan kedua pelaku bahkan sudah merencanakan dahulu pembunuhan ini. Sekalipun Bambang memiliki pertalian keluarga, polisi masih belum bisa memastikan pembunuhan itu apakah terkait dendam atau memang ingin menguasai harta.

Pemeriksaan sementara, katanya, pelaku menghabisi Lasiem terlebih dulu dengan cara dibekap dan dipukul. Mereka membuangnya ke Penajam Paser Utara, kabupaten yang bertetangga dengan Kota Balikpapan.

"Motifnya dendam atau menguasai properti belum jadi dugaan," kata Winston.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com