Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ususnya di Luar Perut, Sudah Dua Tahun Anggi Hanya Bisa Berbaring..

Kompas.com - 22/02/2017, 05:46 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

Warnanya merah muda, kini berubah fungsi menjadi anus karena anusnya sudah tak berfungsi lagi.

Ketika ditemui wartawan, Anggi hanya mengenakan kaos dan sarung, tidur diatas selembar tilam di ruang tamu sebuah rumah berdinding papan.

Waktu sarungnya tersingkap, terlihat luka bekas operasi di perut bagian bawah. Ada ruam kebiru-biruan dan merah di sekitar luka itu. Ususnya menyembul dengan lubang kecil menganga. Tumpukan kapas seperti mengganjal usus.

Anggi melupakan sakit dengan memandangi dua foto rontgennya, sesekali dia terlihat tertawa kecil. Ditanya apa yang akan dilakukannya kalau nanti sembuh, dia bilang ingin sekolah biar bisa jadi astronot.

"Anggi bisa sembuh, kan? Bisa hidup dan sekolah lagi, kan?" tanya anak periang itu.

Tak ada yang bisa menutupi kesedihan saat mendengar pertanyaan polos Anggi. Semua menjawab bisa walau isi kepala membayangkan ketidakpastian.

"Kami sudah pasrah, tinggal berdoa saja. Sudah tidak ada lagi biaya untuk berobat. Syukur Anggi punya ibu angkat, perawat di RS Pirngadi, dialah yang sering datang bawa obat dan sarung untuk Anggi," kata Adlin dengan suara lirih.

Dirawat

Sekitar dua pekan lalu, Kepala Desa Marindal II Jufri Antono yang mendengar kabar penderitaan Anggi menjemputnya dan langsung membawanya ke RSUD Deliserdang di Lubuk Pakam untuk mendapat perawatan. Dua minggu berada di rumah sakit ini, Anggi dirujuk ke RSUP Haji Adam Malik Medan.

"Waktu kami antar ke RSUD Deliserdang, bupati mengintruksikan supaya dibawa ke Penang saja. Karena kondisi Anggi semakin lemah. Kita sedang membantu menyiapkan berkas dan membuatkan paspornya," kata Jufri.

Sementara Kepala Sub Bagian Humas RSUP Haji Adam Malik, Masahadat Ginting menyatakan, pihaknya siap menerima Anggi.

"Kita sudah cek, belum ada masuk pasien bernama Anggirlan Nasution. Kita siap menerimanya, kami akan pantau terus dan akan menginformasikannya nanti," kata Masahadat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com