Kini keseharian Yayu bersama suaminya bertambah dengan memberi perhatian kepada bocah-bocah yang belajar di rumah mereka.
Ia merasa prihatin karena selama anak-anak tersebut kerap bermain di saluran air yang kotor sepulang sekolah.
"Saya ingin mereka mengisinya dengan hal yang lebih bermanfaat. Belajar di sini dengan gembira," kata Yayu.
Yayu berkeinginan, kelak anak-anak asuhnya bisa melebihi profesi orangtua mereka yang rata-rata sebagai buruh pekerja.
Dia berharap, ruangan belajar yang dibangunnya itu bisa terus berlanjut walau Yayu mengakui harus mencari akal untuk bisa terus mendanai niat tulusnya itu.
"Jika ada yang sudi membantu, jangan bawakan kami uang, bawakan saja dalam bentuk barang. Kami masih butuh bangku, meja, lemari dan buku-buku bekas," kata Yayu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.