Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Bandar Narkoba Ditembak Mati, 11 Kg Sabu Disita

Kompas.com - 07/02/2017, 14:54 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

MEDAN, KOMPAS.com - Tiga bandar narkoba diringkus Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Medan pada Senin (6/2/2017) malam. Ketiganya adalah FE (29) dan istrinya, PR (27), serta PA (43).

Pelaku FE dan PA melawan saat ditangkap sehingga ditembak mati polisi, sementara PR pasrah. Dari ketiganya, polisi menyita 11 kilogram sabusiap edar.

"Kami menangkap tiga bandar narkoba dan melakukan tindakan tegas, kepada dua bandar yang melawan ditembak mati," kata Kapolda Sumut Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel, Selasa (7/2/2017).

Pengungkapan ini berawal dari informasi dari masyarakat yang ditindaklanjuti polisi. Pelaku FE disergap di Jalan Besar Delitua, persisnya di depan Indomaret pada Senin (6/2/2017) bersama barang bukti dua bungkus sabu seberat 2 kilogram.

"Pengembangan dilakukan di rumah FE dan meringkus istrinya PR karena menyembunyikan dua plastik sabu seberat 2 kilogram yang disembunyikan dalam mesin cuci di dapur," sambung Kasat Reserse Narkoba Pokrestabes Medan, AKBP Ganda Saragih.

Saat kembali melakukan pengembangan, polisi pun menangkap PA di rumahnya. Saat dilakukan penggeledahan ditemukan 7 kilogram sabu di dalam ransel hitam. 

"Total 11 kilogram sabu," ungkap Ganda. 

Hasil interogasi terhadap FE, lanjutnya, diketahui masih ada barang bukti lain yang disimpan di kanal Delitua.

Sementara itu, PA mengaku masih menyimpan bukti lain di Jalan Letda Sujono, kawasan Jalan Tol Bandar Selamat, Medan. Petugas kemudian membagi tim dan membawa kedua tersangka untuk menunjukkan lokasinya menjelang Selasa dinihari.

"Saat menunjukkan lokasi inilah kedua tersangka melakukan perlawanan dan mencoba kabur, sehingga kami menembak tersangka dengan tujuan melumpuhkan, kedua roboh dan meninggal dunia," ucap dia.

Kedua pelaku yang tewas dievakuasi ke RS Bhayangkara Medan. Sementara PR masih menjalani pemeriksaan.

"Masih ada pelaku lain, tim kita masih melakukan pengembangan dan penyelidikan mendalam," tegas Ganda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com