BANYUWANGI, KOMPAS.com - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan setiap peringatan Imlek salah satu yang diingat adalah Gus Dur. Hal ini karena Presiden Ri ke-empat keempat tersebut yang memperjuangkan Imlek sehingga bisa dirayakan secara bebas.
"Walaupun ulama, Gus Dur memperjuangkan Imlek sehingga diterima oleh negara. Jadi sangat relevan jika setiap peringatan Imlek kita harus ingat ajaran-ajaran Gus dur," jelas Anas kepada Kompas.com Sabtu (28/1/2017)
Dia juga mengatakan, bahwa kebudayaan Tionghoa merupakan bagian dari kebudayaan Indonesia karena sudah ada akulturasi.
"Seperti di Banyuwangi ada Barongsai yang tampil bersamaan dengan Barong Banyuwangi. Toleransi ini yang harus di jaga karena pendekatan budaya ini lebih permanen," kata Anas.
Sementara itu Ketua paguyuban warga Tionghoa Banyuwangi, Pek Ing Gwan mengatakan setiap setahun sekali, masyarakat Tionghoa mendoakan Gus Dur secara khusus pada saat sembayangan para leluhur.
"Doa khusus untuk Gus Dur di bulan ke tujuh cina berbarengan dengan sembayangan pada para leluhur," jelasnya.
Ia menuturkan, Gusdur mampu mengakhiri diskriminasi terhadap masyarakat Tionghoa selama bertahun-tahun.
"Bagi kami sosok Gus Dur adalah Bapak Tionghoa Indonesia. Dan semoga toleransi keberagaman yang menjadi pemikirannya tetap hidup sampai sekarang," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.