Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Nasir: Tidak Boleh Lagi Ada Kekerasan di Dalam Kampus

Kompas.com - 26/01/2017, 18:26 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Muhammad Nasir mengaku kecewa dengan tindak kekerasan yang terjadi dalam kegiatan Diksar Great Camping Mapala Universitas Islam Indonesia (UII).

Nasir mengungkapkan, peraturan menteri sudah sangat jelas melarang segala bentuk kekerasan di perguruan tinggi, baik kekerasan dalam bentuk verbal, fisik maupun psikis.

"Saya atas nama Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi mengucapkan berbelasungkawa kepada seluruh keluarga korban yang terjadi dalam kegiatan Diksar Mapala. Kegiatan tersebut diindikasikan terjadinya kekerasan," ucap Nasir dalam jumpa pers di Kopertis Wilayah V, Kamis (26/1/2017).

 "Saya menyesalkan. Ini tidak boleh terjadi, saya tekankan tidak boleh lagi ada kekerasan di dalam kampus seluruh Indonesia, baik perguruan tinggi negeri maupun swasta," tambahnya kemudian.

Terkait kejadian pada kegiatan Diksar Great Camping itu, Nasir meminta kepada UII dan pihak kepolisian agar memeriksa seluruh peserta maupun panitia yang terlibat di dalamnya. Jika memang ada mahasiswa yang melakukan tindak kekerasan agar ditindak secara tegas dan seadil-adilnya.

"Saya minta agar memeriksa semuanya sampai ke akar-akarnya, Ada kekerasan di mana, seperti apa formulasinya. Jika ada mahasiswa yang melakukan kekerasan, tindak tegas, seadil-adilnya dan seberat-beratnya," tuturnya.

"Ini akan menjadikan efek jera dan agar tidak terulang kembali adanya tindak kekerasan," imbuhnya.

Peran rektor

Dia mengungkapkan, jika sampai ada tindak kekerasan di perguruan tinggi negeri ataupun swasta, maka rektor harus bertanggung jawab sehingga yang bertanggung jawab tidak hanya mahasiswanya saja.

"Nanti rektor-rektor maupun pimpinan perguruan tinggi negeri atau swasta seluruh Indonesia, yang sampai terjadi semacam ini, rektor pun atau direktur kalau politeknik harus bertanggung jawab. Tidak hanya mahasiswanya saja," pungkasnya.

Setelah menggelar rapat tertutup di Kantor Kopertis Wilayah V, Nasir ditemani Rektor UII Harsoyo yang baru saja mengundurkan diri mengunjungi rumah almarhum Syaits Asyam di Jetis Rt 13/Rw 13, Caturharjo, Sleman.

Setelah itu, rombongan menjenguk 10 mahasiswa peserta GC yang dirawat Inap di Rumah Sakit International Hospital (JIH).

(Baca selengkapnya: Mengundurkan Diri, Rektor UII Minta Maaf kepada Bangsa Indonesia)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com