Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ayah Korban Minta Mapala UII Dibubarkan

Kompas.com - 26/01/2017, 06:48 WIB
Karnia Septia

Penulis

LOMBOK TIMUR, KOMPAS.com — Keluarga mahasiswa korban Pendidikan Dasar Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta meminta agar unit kegiatan mahasiswa pencinta alam (mapala) tersebut dibubarkan.

Hal itu disampaikan oleh Syafi'i, ayah Ilham Nurfadmi Listia Adi (20). Ilham meninggal dunia seusai mengikuti Diksar Mapala UII yang berlangsung pada 13-20 Januari 2017 di lereng Gunung Lawu.

"Kami harap mapala itu harus dibubarkan. Tidak perlu ada mapala lagi di kampus itu. Menurut saya, mapala itu enggak ada manfaatnya," kata Syafi'i saat ditemui di rumah duka, Rabu (25/1/2017).

Ia telah melapor ke Polda DIY dan Polres Karanganyar terkait dugaan adanya tindak kekerasan pada penyelenggaraan The Great Camping dalam Diksar Mapala oleh mahasiswa UII.

Menurut Syafi'i, sebelum Ilham meninggal dunia, ia sempat berbicara dengan putra bungsunya melalui telepon pada Senin (23/1/2017). Saat itu, Ilham mengaku bahwa ia dipukuli di acara Diksar Mapala.

"Saya telepon dia, sempat komunikasi, mungkin hanya beberapa kata. Dia memang mengatakan dipukuli dan dia memang sudah tidak tahan dengan sakit yang dialami," kata Syafi'i.

Hingga saat ini, polisi telah memeriksa beberapa saksi serta melakukan proses otopsi pada jenazah korban. Keluarga meminta agar polisi mengusut tuntas kasus tersebut.

"Alhamdulillah UII juga proaktif. Yang saya sangat sayangkan, (pengurus) mapala satu pun tidak ada yang hadir. Itu membuktikan bahwa mapala tidak perlu ada lagi," kata Syafi'i.

Ilham mengembuskan napas terakhir pada Senin (23/1/2017) pukul 24.00 WIB.

Mahasiswa semester IV jurusan Hukum Internasional itu adalah satu dari tiga korban yang meninggal dunia seusai mengikuti Diksar Mapala UII 2017. Dua korban jiwa lainnya adalah Muhammad Fadli dari Teknik Elektro dan Syaits Asyam dari Teknik Industri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com