Tembok batako dengan panjang 12 meter dan tinggi 3 meter ambruk. Sementara rangka atap masih berdiri, tetapi genting yang menutupi atap rumah sudah diturunkan sebagian.
"Sebab curah hujan tinggi, trotosan air rumah menggerus fondasi belakang rumah. Untuk antisipasi susulan, kita mengurangi aktivitas di lokasi tersebut dan tiang-tiang cor dirangkapi bambu," kata Dimas.
Titik longsor lainnya ada di Dusun compok, Desa Kalisidi. Di lokasi ini, tebing longsor membawa material rumpun bambu menutup saluran irigasi tersier persawahan.
Warga dan petani harus membesihkan lokasi longsor secara manual karena alat berat tidak bisa masuk.
"Untuk rumpun bambu belum bisa disingkirkan, tapi yang aliran irigasi sudah bisa didodos sehingga aliran kembali normal," imbuhnya.
Kepala BPBD Kabupaten Semarang Heru Subroto, Minggu (22/1/2017) malam langsung meninjau lokasi dan melakukan pendataan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.