Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Pilot di Banyuwangi Dibatasi Hanya Ada Tiga

Kompas.com - 16/01/2017, 18:40 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis

BANYUWANGI, KOMPAS.com - Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas menjelaskan bahwa pemerintah Kabupaten Banyuwangi sudah menutup izin pembukaan sekolah baru untuk pilot.

Hal tersebut disampaikan Anas, Senin (16/1/2017), saat berkunjung ke Bandara Blimbingsari setelah pesawat latih milik MUFA Flying School terbakar.

(Baca juga Crash Landing, Pesawat Latih Terbakar di Bandara Banyuwangi)

"Izinnya cukup tiga saja. Ada sekolah pilot baru yang juga ingin membuka di Banyuwangi, tapi tidak kami terima. Kami bilang sudah tidak bisa," kata Anas kepada Kompas.com.

Anas menyatakan bahwa ia sudah memberitahukan kepada Kementerian Perhubungan tentang hal tersebut.

Saat ini ada tiga sekolah pilot di Banyuwangi, yaitu Loka Pendidikan dan Pelatihan Penerbang (LP3B) atau sekolah pilot negeri milik Kementerian Perhubungan, Mandiri Utama Flight Academy, dan Bali International Flight Academy (BIFA).

Anas mengatakan, pembatasan jumlah sekolah pilot di Kabupaten Banyuwangi dilakukan agar tidak mengganggu penerbangan komersil maupun mengganggu aktivitas sekolah penerbangan yang sudah ada sebelumnya.

Terkait kecelakaan yang terjadi Bandara Blimbingsari, Anas berharap insiden tersebut sebagai kejadian kecelakaan terakhir di Banyuwangi.

"Namanya juga latihan, di beberapa tempat juga pernah terjadi kan, seperti berhenti di jalan juga ada. Tapi beruntung siswanya selamat hanya lecet. Ini juga menjadi pembelajaran," jelas Anas.

Pesawat latih sekolah pilot mandiri utama akademi penerbangan terbakar setelah gagal mendarat pada pukul 10.17 WIB.

Regina Martalia (19), siswa sekolah penerbangan yang membawa pesawat tersebut, selamat dan langsung di larikan ke rumah sakit PKU Muhamadiyah Rogojampi.

Sampai saat ini, belum ada keterangan resmi dari pengelola bandara Blimbingsari dan MUFA terkait insiden tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com