NUNUKAN, KOMPAS.com - Puluhan guru yang bertugas di wilayah perbatasan Kecamatan Krayan, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, tak bisa mengajar karena tertahan di Kota Nunukan karena tidak adanya penerbangan.
Salah satu guru di SMPN 1 Krayan, Induk Imam mengatakan, 50-an guru yang bertugas di Krayan terpaksa hanya bisa menunggu adanya penerbangan ke wilayah perbatasan.
“Ada sekitar 50 guru yang tertahan di Nunukan. Kan habis liburan sekolah, mau kembali tidak ada penerbangan,” ujarnya, Kamis (12/01/2017).
Satu-satunya maskapai penerbangan yang saat ini masih melakukan penerbangan ke Kecamatan Krayan hanyalah pesawat misionaris MAF yang terbang dari Kota Tarakan.
Untuk mendapatkan penerbangan ke Krayan dengan MAF, warga terpaksa harus mengantre karena kapasitas pesawat MAF yang hanya mampu membawa 5 penumpang.
“Sedangkan saya booking tanggal 5, terbang tanggal 17 pun masih digeser lagi. Saya kan booking untuk 3 orang, guru semua. Wah tidak bisa kayaknya ini kalau 3 orang, terpaksa 2 orang harus mengalah,“ imbuh Imam.
Imam menambahkan, meski tak sampai meliburkan siswanya, peristiwa ini membuat kegiatan belajar dan mengajar di sekolah terganggu. Pihak sekolah terpaksa membebaskan siswanya belajar sendiri di kelas.
Tidak adanya penerbangan ke wilayah perbatasan Kecamatan Krayan terjadi hampir setiap tahun. Mandeknya penerbangan ke wilayah perbatasan tersebut karena menunggu proses lelang subsidi penerbangan oleh pemerintah.
Baca juga: Tunggu Lelang Subsidi Penerbangan, Kecamatan Krayan Terisolasi
Tidak adanya penerbangan membuat Kecamatan Krayan yang hanya bisa dijangkau dengan penerbangan perintis tersebut terisolasi dari wilayah Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.