Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawa Misi Perdamaian Dunia, Hakam dan Istrinya Kayuh Sepeda dari Malang ke Mesir

Kompas.com - 17/12/2016, 19:47 WIB
Andi Hartik

Penulis


MALANG, KOMPAS.com - Hakam Mabruri (34) bersama istrinya, Rofingatul Islamiah (34), resmi memulai perjalanannya menuju Mesir menggunakan sepeda tandem, Sabtu (17/12/2016).

Perjalanan yang diberi nama "Holly Journey from Indonesia to Egypt, Faith in Peace" itu dilakukan sebagai bentuk keprihatinan terhadap konflik atas nama agama yang terus terjadi.

Pasutri asal Desa Gading RT 17 RW 4 Bululawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, itu memulai perjalanannya dari Stadion Kanjuruhan, Malang. Keduanya memulai perjalanan dilepas langsung oleh Bupati Malang, Rendra Kresna.

"Saya menitip pesan, pasarkan Indonesia. Terutama Malang dengan potensi wisatanya," kata Rendra, sesaat sebelum memberangkatkan keduanya.

Perjalanan dengan sepeda itu sebenarnya perpaduan antara hobi dan keprihatinan terhadap kondisi dunia. Hakam memiliki kegemaran berpetualang, dan saat ini ia mengaku merasa prihatin dengan konflik yang terus terjadi di berbagai belahan dunia.

"Islam adalah Rahmatan Lil Alamin. Jangan pernah berperang atas nama perang suci. Allahu Akbar itu bukan berarti ayo serbu. Tapi Allahu Akbar itu ajakan untuk berdamai. Bukan hanya untuk Islam, non Islam akan kami ajak berdamai dengan kalimat itu," jelas Hakam.

Dengan misi perdamaian dunia melalui perjalanan sucinya itu, Hakam berharap negara - negara yang saat ini tengah berkonflik atas nama agama bisa menyadari bahwa agama itu membawa perdamaian, bukan peperangan.

"Minimal mereka tahu bahwa Islam itu bukan menyerang, Islam itu bersahabat, berdamai, bersaudara, melindungi," kata Hakam.

Dalam perjalanan sepanjang sekitar 17.000 kilometer itu, Hakam bersama istrinya akan mengunjungi tempat suci tiap-tiap agama di negara yang disinggahi. Untuk Indonesia, ia akan mengunjungi makam Wali Songo sebagai simbol peradaban Islam dan jejak-jejak penyebaran Islam di Indonesia yang ada di Pulau Sumatera.

Selanjutnya, mereka akan menyeberangi lautan menuju Kuala Lumpur, Malaysia. Setelah itu, perjalanan akan dilanjutkan ke Myanmar.

Di negara itu, Hakam yang pernah bersepeda keliling dunia pada 2012 ingin menyampaikan toleransi umat beragama, khususnya Islam dan Buddha.

Jika tidak memungkinkan memasuki Myanmar, ia akan menyampaikan pesan perdamaian untuk Myanmar dari Kuala Lumpur.

Hakam dan Rofingatul juga akan mengunjungi Kathmandu di Nepal dan Taman Lumbini yang menjadi tempat kelahiran Sidharta Gautama. Dilanjutkan ke Khushinagar, India, yang menjadi tempat moksa Sidharta.

Rute selanjutnya bergeser ke Agra dan Tajmahal. Hakam juga berencana ke Vrindavan untuk melihat jejak kanak-kanak Krisna dan melihat tempat kelahirannya di Mathura.

Masih di India, Hakam bersama istrinya akan mengayuh sepeda tandemnya ke Yamunanagar dan Kurukshetra yang menjadi lokasi perang antara kebaikan (Pandawa) dan keburukan (Kurawa) dalam perang Mahabharata.

Setelah itu, perjalanan akan dilanjutkan ke New Delhi sebagai tempat singgah sementara mereka.

Dari sana mereka menempuh jalur udara ke Jeddah, Arab Saudi. Di Arab Saudi, ia berencana berkunjung ke Makkah dan Madinah.

Setelah itu, ia akan menempuh perjalanan ke Amman, ibu kota Jordania. Di Jordania, ia akan ziarah ke Danau Galilea, tempat yang diyakini munculnya Isa Al Masih untuk menemui umatnya.

Kemudian perjalanan akan memasuki Jerusalem dan Masjid Al Aqsa. Setelah dari Jerusalem, ia akan kembali ke Jordania untuk mengunjungi Wadi Musa dan berziarah ke Makan Nabi Harun.

Hakam dan istrinya ingin ke Petra untuk menyaksikan peradaban yang sempat berjaya dan hilang begitu saja dan ke Teluk Aqabah untuk memasuki Mesir.

Di Mesir, suami-istri tersebut akan berkunjung ke Gunung Sinai dan mengunjungi masjid dan gereja di puncak gunung tersebut. Perjalanan terakhir dilakukan dengan menyusuri Terusan Suez, lalu ke Kairo untuk melihat tempat peninggalan Raja Firaun dan Museum Mesir.

Selama berada di tempat-tempat suci dari berbagai agama itu, ia berencana akan menyebarkan brosur berisi pesan perdamaian.

Perjalanan itu akan ditempuh selama enam bulan ke depan. Jika memungkinkan, perjalanan menggunakan sepeda tandem itu akan dilanjutkan ke Maroko, Spanyol, Portugal, Yunani, dan Turki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com