SURABAYA, KOMPAS.com - Tim dokter Universitas Negeri Airlangga (Unair) Surabaya kembali melakukan operasi kepada pasien sumbing wajah asal Lumajang, Jawa Timur, Tutik Handayani (16), Kamis (15/12/2016) kemarin.
Dalam operasi yang berlangsung selama 10 jam itu, tim dokter mengambil tulang pinggul Tutik untuk menambal tulang wajah bagian kanan dan kiri.
"Bentuk tulang wajah Tutik memang tidak sempurna, karena itu harus ditambal," kata Ketua Tim Rekonstruksi Pasien Tutik dari RSU Airlangga Surabaya, dr Indri Lakhsmi Putri, dikonfirmasi, Jumat (16/12/2016).
Baca juga: Tim Dokter Siapkan Mata Buatan untuk Tutik, Pasien Sumbing Wajah
Selain menambal tulang wajah, operasi juga dilakukan untuk mengambil tulang yang berada tidak pada tempatnya, lalu digunakan untuk membuat frame mata bawah.
"Tim juga berhasil mengambil empat gigi yang tumbuh di tempat yang salah," jelasnya.
Tutik disebut menderita sumbing wajah. Sumbing yang dialami Tutik memanjang tidak hanya pada bibir, tetapi juga sampai ke wajah hingga menjadikan kebutaan pada mata.
Dalam bahasa medis, Tutik disebut mengalami ketidaksesuaian malaformasi kongenital bentuk pada tengkorak dan wajah.
Penyakitnya itu membuat dia tidak percaya diri untuk keluar rumah, sehingga selama 16 tahun sejak dilahirkan, dia tidak keluar rumah sama sekali.
Orangtuanya juga tidak membawanya ke rumah sakit karena kondisi ekonomi yang pas-pasan.
Pada 17 Agustus lalu, Tutik melakukan operasi wajah pertama di Rumah Sakit Unair Surabaya. Fasilitas perawatan, dokter, dan obat-obatan ditanggung semuanya oleh Unair.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.