Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menengok Sekolah Megah di Desa Prasejahtera

Kompas.com - 16/12/2016, 05:54 WIB
Kontributor Lampung, Eni Muslihah

Penulis

Hasil panen sayuran perkebunan milik siswa dijual keliling ke rumah-rumah warga. Seikat sayuran organik, mulai dari salad, terong, bayam, kangkung, dan sawi dijual seharga Rp 1.000 hingga Rp 2.000 per ikat.

"Sekarang tidak perlu lagi menjajakan sayuran ke rumah warga, setiap panen sudah ada pembeli yang mengantre," kata Sutrisno.

Rupiah yang terkumpul dari penjualan sayuran itu digunakan untuk membeli bibit kembali dan sisanya untuk kas kelas.

"Terutama kelas IV dan kelas VI, mereka sudah sangat mandiri untuk memenuhi kebutuhan kelasnya sendiri tanpa menggunakan uang pribadi siswa," kata Sutrisno.

Kini program berkebun tidak cuma dijalankan siswa, orangtua murid pun turut mengikuti pelatihan yang sama.

Ketua Komite Sekolah SDN 1 Triharjo Baryadi mengatakan, sebagian besar orangtua murid memiliki latar belakang ekonomi menengah ke bawah. Pekerjaan sehari-hari mereka sebagai buruh tani.

"Bertani sudah menjadi kehidupan mereka, tetapi pola diterapkan tradisional dan turun-temurun," kata Baryadi.

Kelompok bertani dari wali murid sudah berjalan pada angkatan kedua dan kini ada 20 orang menjadi peserta.

KOMPAS.com/ENI MUSLIMAH SDN 1 Triharjo, Kecamatan Merbau Mataram, Kabupaten Lampung Selatan
Sebagian besar anggotanya ibu rumah tangga, sementara suaminya tetap berladang. Dengan begitu kebutuhan sayuran bisa terpenuhi tanpa harus membeli.

Dulu sekolah yang memiliki 386 siswa itu tergolong sekolah terbelakang. Tidak ada fasilitas menunjang untuk perkembangan pendidikan mereka.

Kini siswa belajar di ruang yang nyaman, ada tempat ibadah, kantin yang sehat, perpustakaan, UKS plus dengan dokter cilik yang terlatih tenaga medis, serta halaman sekolah yang dipenuhi dengan taman.

Di desanya, anak-anak bisa belajar dengan nyaman, menggali ilmu layaknya di sekolah bergengsi di kota pada umumnya.

Berbagai prestasi dan penghargaan dari tingkat kecamatan sampai nasional telah mereka raih.

Sudah lebih 200 sekolah nasional dan lokal datang ke sana untuk menengok langsung sistem pendidikan yang telah diterapkan SDN 1 Triharjo.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com