BALIKPAPAN, KOMPAS.com - Dua pilot yang selamat dari insiden jatuhnya helikopter TNI AD jenis Bell 412-EP di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara, langsung menjalani perawatan intensif.
Rumah Sakit TNI Angkatan Laut (Rumkital) Ilyas di Kota Tarakan menjadi tempat pertama perawatan keduanya.
“Dari laporan di lapangan, keduanya menjalani pemeriksaan medis dan pertolongan pertama, sehingga harus berada di rumah sakit angkatan laut di Tarakan,” kata Kadispen TNI AD Brigjen TNI M Sabrar Fadhilah, Minggu (11/12/2016).
(Baca juga: Hilang 2 Pekan, Pilot Helikopter TNI yang Jatuh di Malinau Ditemukan Selamat)
Dua pilot TNI ini ditemukan hidup setelah insiden jatuhnya heli Bell 412-EP di Malinau. Keduanya adalah Lettu Cpn Abdi Darnain dan Lettu Cpn Yohanes Syahputra.
Mereka ditemukan selamat pada rentang waktu berbeda. Abdi diangkat dari puing heli yang hancur di hutan Kayan Mentarang, Malinau, dengan luka serius pada wajah dan kaki.
Sementara itu, Yohanes ditemukan warga lebih dari dua pekan setelah insiden terjadi, tak jauh dari Desa Long Sulit, Kecamatan Mentarang Hulu.
Baik Abdi maupun Yohanes kemudian menjalani perawatan pertama di Rumkital.
“Tetapi saya belum begitu tahu pasti (kelanjutannya). Berdasarkan laporan wilayah, kalau tidak salah, korban yang pertama kali ditemukan masih di rumah sakit Tarakan. Yang ditemukan kedua, kemarin (Sabtu) sore sudah ada di rumah sakit AL,” kata Fadhillah.
Pada kesempatan berbeda, Panglima Kodam VI Mulawarman Mayjen TNI Johny L Tobing mengatakan, Abdi harus dirawat di RS Angkatan Darat di Jakarta.
Ia terlihat mengalami trauma berat saat berhasil diselamatkan. “(Abdi) Sudah berada di rumah sakit angkatan darat di Jakarta,” kata Johny.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.