BATAM, KOMPAS — Anggota Polsek Sagulung menangkap Em (18), ZA (28), dan I (41) di Batam, Kepulauan Riau, Rabu (23/11/2016). Ketiganya diduga melarikan lima remaja putri untuk dijadikan penari keliling di pulau-pulau di pesisir selatan Batam.
Kepala Polsek Sagulung Ajun Komisaris Hendriyanto menuturkan, komplotan itu membawa lima remaja Sagulung ke kawasan Bulang di pesisir selatan Batam. Para remaja itu, yakni NI (13), DA (15), SH (17), EA (18), dan S (19), pergi dari rumahnya akhir pekan lalu untuk dijadikan penari di pentas dangdut keliling.
Keluarga melapor ke Polsek Sagulung pada Minggu (20/11/2016). Setelah mendapatkan laporan, anggota Polsek Sagulung mengumpulkan informasi dan menemukan para remaja putri itu.
”Mereka tidak diculik. Mereka mau ikut karena dijanjikan mendapat penghasilan dan pekerjaan. Mereka sudah ikut pentas dangdut beberapa kali,” katanya.
Kepada penyidik, korban menyatakan mau ikut karena dijanjikan bekerja di rumah makan. Em menjanjikan korban hanya akan menjadi penjaga rak makanan.
Namun, mereka dijadikan penari pentas dangdut keliling dari kampung ke kampung. Lokasi pentas ada yang di lapangan, ada yang di ruangan. Para remaja itu mendapat Rp 2.000 dari setiap tiket yang terjual.
”Harga tiket Rp 6.000 per lembar per tarian atau lagu,” kata Hendriyanto.
Tiket dijual kepada orang yang meminta satu lagu untuk dinyanyikan. Tiket juga harus dibeli oleh mereka yang ingin berjoget. Pelanggan mereka adalah pria dewasa di sekitar kawasan Bulang Batam.
Pelecehan seksual
Remaja itu mengatakan tidak mengalami pelecehan seksual. Mereka hanya diminta memakai baju ketat dan rok pendek. Namun, bajunya masih sopan karena bagian dada, perut, punggung, dan paha tertutup.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.