BANDAR LAMPUNG, KOMPAS.com - Kepala Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Timbul Batubara meperingatkan masyarakat yang tinggal di kawasan hutan agar segera turun.
Surat peringatan itu sudah disampaikan melalui perangkat desa masing-masing pasca-banjir yang menyebabkan kerusakan sejumlah fasilitas umum.
Peringatan pertama sebelumnya sudah disampaikan pada awal tahun dan peringatan kedua pada pertengahan tahun.
"Ini peringatan yang terakhir, kami minta kesadaran masyarakat. Kami tidak ingin bergerak menggunakan cara kekerasan," kata Timbul Batubara, Selasa (22/11/2016).
Menurutnya, salah satu penyebab banjir hingga menyebabkan longsor di Suoh, Kabupaten Lampung Barat, adalah maraknya perambahan hutan.
Di resor Suoh, Sekincau dan Ulubelu, tanah seluas 20.665 hektar didominasi tanaman kopi dan lada. Menurutnya, tanaman kopi mampu menggerus lahan hutan mencapai 10 ton per tahun.
Sebelumnya, sepanjang hari hujan lebat hingga pada Senin (20/11/2016) pagi terjadi banjir di Desa Bumi Hantatai, Kecamatan Bandar Negeri Suoh, Kabupaten Lampung Barat.
Banjir disebabkan meluapnya hulu-hulu di sebagian TNBBS seperti Sungai Way Semangka, Hulu Bukit Sarakukuh dan Hulu Bukit Punggur.
Akibat banjir tersebut, jalur transportasi penghubung desa terputus total, dua rumah hanyut, puskesmas dan irigasi rusak dan puluhan rumah lainnya rusak.
Saat ini, warga yang dibantu dengan tim penanggulangan bencana dan aparat melakukan bersih-bersih sampah banjir.
Melihat kondisi cuaca curah hujan saat ini, kemungkinan banjir sewaktu-waktu akan terjadi lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.