Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengangkat Derajat Bambu buat Bangsa

Kompas.com - 09/11/2016, 12:37 WIB

Tim Redaksi

Semakin dikenal, personel IBC tak ingin berhenti berkarya. Dalam sebulan, ada tiga produk yang mereka buat dan dijual dengan kisaran Rp 3,5 juta-Rp 7 juta per buah. Sebagian besar konsumen berasal dari luar negeri, termasuk Jepang dan Amerika Serikat.

"Saat awal memulai, modal awal kami hanya Rp 100.000. Sekarang perputaran uangnya mencapai ratusan juta rupiah per tahun," katanya.

Namun, hidup tak sekadar mencari harta. Adang mengatakan, IBC tidak ingin lupa diri. Sejumlah kelompok masyarakat yang meminta pendampingan IBC diterima dengan tangan terbuka.

"Ada pembuatan makanan keripik pucuk bambu hingga pembuatan sampe, alat musik tradisional Kalimantan Timur. Kami ingin membuka kesempatan bagi yang ingin menantang diri mengangkat potensi besar bambu," kata Adang.

Di sudut lain di bengkel itu, Andrian (14) tengah berusaha menepati janjinya, menjadi spesialis alat musik drum di IBC kelak. "6, 8, 10, 14," gumamnya sembari menggoreskan spidol hitam di kertas polos yang ditempel di papan putih.

Siswa kelas III SMP itu mengatakan, deretan angka itu adalah ukuran laminasi tabung tom-tom, salah satu perangkat drum tanpa senar. Setiap pulang sekolah, anak penjual sayur ini datang ke IBC untuk belajar.

Di ruangan yang sama, Surya Agung (14), warga Melong Asih lainnya, juga punya cita-cita menjadi pembuat gitar. Untuk tahap awal, dia belajar membuat ukulele, sejenis gitar kecil, juga terbuat dari bambu.

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 7 November 2016, di halaman 1 dengan judul "Mengangkat Derajat Bambu buat Bangsa".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com