MAGELANG, KOMPAS.com — Suasana sukacita sudah terasa begitu masuk ke perkampungan Dusun Gopakan, Desa Genito, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Selasa (8/11/2016).
Tetabuhan alat musik gamelan yang berpadu dengan tembang Jawa dan kemerincing lonceng penari terdengar meriah. Puluhan pedagang kaki lima berjajar di sepanjang jalan dusun sehingga menambah semarak suasana.
Lalu, warga berbondong-bondong menuju dusun yang terletak di lereng Gunung Sumbing itu.
Ada pesta pernikahan yang digelar oleh warga siang itu. Bukan pernikahan manusia pada umumnya, melainkan pernikahan tanaman tembakau. Ya, pernikahan tembakau ini memang menjadi momentum yang ditunggu oleh warga setiap bulan Safar (penanggalan Jawa).
Pesta pernikahan dibuat selayaknya pesta pernikahan manusia, bahkan lebih meriah. Prosesi pernikahan diawali dengan kirab 100 tumpeng persembahan dari warga dusun menuju sendang (mata air) Gopaan yang terletak tidak jauh dari dusun.
Peserta kirab yang semuanya mengenakan pakaian adat khas Jawa itu juga membawa aneka ragam sesaji berupa gunungan rempah-rempah, sayur-mayur, makanan, dan buah-buahan. Terlihat dua pasang tanaman tembakau dibawa oleh peserta di barisan terdepan kirab.
Kedua pasang tembakau itu terdiri dari dua "tanaman tembakau laki-laki" yang diberi nama Kyai Pulung Seto (Keberuntungan Putih) dan dua "tanaman wanita" bernama Nyai Srintil.
Sepasang tembakau dimasukkan ke dalam air sendang, setelah didoakan oleh tokoh masyarakat setempat, Agus Merapi. Sementara itu, sepasang lainnya dikirab lagi oleh warga keliling dusun.
"Prosesi ini memiliki makna harapan agar tanah kami selalu subur. Sementara itu, sepasang tembakau dikirab sebagai harapan agar aroma kemakmuran selalu tersebar," kata Agus.
Adapun sesajian hasil bumi diletakkan di sebuah bangunan kecil yang terbuat dari kayu dan bambu di dekat sendang. Warga menyebutnya dengan pesanggrahan Kyai Gopaan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.