Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga di Bima Mengaku Tertipu Penjual Pentil Pengaman Gas

Kompas.com - 31/10/2016, 17:50 WIB
Syarifudin

Penulis

"Ini bukan lagi dikibulin. Dengan kondisi seperti itu, kami dan warga sudah ditipu. Setelah saya hitung-hitung, ada sekitar Rp 12 juta yang dikumpulkan warga," sebutnya.

Sementara itu, Kepala Desa Doridungga, Kecamatan Donggo, Adhar mengaku mengalami hal yang serupa. Ia didatangi oleh orang yang sama dan meminta data calon penerima bantuan kompor gas.

"Saya juga didatangi mereka. Orang itu mengaku dari sekolompok pengadaan elpiji, kemudian meminta data penerima bantuan. Saya bilang siap," kata Adhar.

Beruntung Adhar bisa menggagalkan aksi dugaan penipuan tersebut, setelah mengetahui adanya pengumpulan uang untuk biaya pembelian prodak. Namun, ia menyebutkan ada sekitar 20 warga jadi korban penipuan sales.

"Saya tolak. Jangan sampai masyarakat di bodohi. Untuk apa sekring itu diperjualbelikan, sementara bantuan subsidi belum keluar. Akhirnya mereka pulang dan bertolak ke Desa Kala," ujar Adhar.

Salah seorang petugas sales bernama Budiman asal Taliwang, Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), mengaku sebagai petugas yang ditugaskan oleh perusahaan pengaman gas elpiji Win Safety di Jakarta. Ia dan rekan-rekannya ditugaskan untuk melakukan sosialisasi tentang pemakaian kompor gas di semua wilayah yang ada di Pulau Sumbawa, NTB.

"Kami dari perusahaan Win Safety di Jakarta. Kita tidak membawa atas nama pemerintah, kita ini sebetul-betulnya sosialisasi. Jadi, dari pihak swasta itu ikut terjun dalam kegiatan ini, supaya nanti pemakaian gas oleh masyarakat bisa jalan. Jadi, seperti itu, Pak," kata Budiman seusi melakukan sosiliasi di kantor Desa Kala, Minggu (30/10/2016).

Ia menjelaskan tidak ada unsur pemaksaan untuk membeli produk yang mereka jual ke warga.

"Kalau mau beli, silakan. Mau aman atau tidaknya, itu dari kita masing-masing. Tidak ada unsur pemaksaan harus beli," tutur Budiman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com