Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kalau Tahu Begini, Saya Menyesal Pilih Ridwan Kamil"

Kompas.com - 06/10/2016, 14:34 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Pembongkaran 30 bangunan ilegal di lahan milik Pemkot Bandung yang dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Bandung mendapat kecaman dari warga.

Aksi penertiban bangunan liar itu terjadi di Jalan Banten, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, Kamis (6/10/2016) siang.

Emosi warga meluap sewaktu ratusan petugas merangsek masuk ke kawasan pemukiman warga. Selain mengecam aksi petugas, warga meluapkan kekecewaannya terhadap Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.

"Kami mau tinggal di mana Pak? Ridwan Kamil bohong, saya kecewa," teriak salah seorang perempuan di tengah proses pembongkaran.

Amarah warga kian menjadi saat petugas mengerahkan alat berat untuk merobohkan bangunan. Warga yang kecewa kembali melayangkan umpatan terhadap petugas dan sang Wali Kota.

"Moal percaya deui ka Emil urang mah (tidak akan percaya lagi dengan Ridwan Kamil). Mana katanya akan menyejahterakan rakyat tapi caranya seperti ini," kata seorang pria dengan nada tinggi.

"Saya menyesal, tahu begini saya enggak akan pilih Ridwan Kamil," timpal salah seorang ibu sambil menggendong anaknya.

Namun, luapan emosi warga tak menghentikan proses penertiban. Banyaknya petugas yang dikerahkan membuat warga pasrah. Warga yang tak berdaya hanya bisa meratapi tempat tinggalnya hancur diterjang alat berat.

(Baca juga: Satpol PP Bongkar 30 Bangunan Ilegal di Bandung)

Kepala Satpol PP Kota Bandung Eddy Marwoto mengatakan untuk mengantisipasi kembali masuknya warga, petugas akan menutup area tersebut.

"Kami akan tutup, nanti disterilkan agar warga tak kembali masuk," ujar Eddy.

Eddy membantah bahwa Pemkot Bandung tak memberi solusi. Dia mengatakan, tawaran relokasi ke rusunawa Rancacili dan uang kerahiman sebesar Rp 5 juta ditolak warga.

"Saya sudah lapor Wali Kota, walaupun awalnya menolak kita tetap menawarkan untuk yang ber-KTP Bandung pindah ke Rancacili," tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com