Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Little Bandung Store Dibuka, Produk Lokal Bakal Mejeng di Malaysia

Kompas.com - 03/10/2016, 15:21 WIB
Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Sejumlah produk lokal Bandung akan mejeng di sejumlah pusat perbelanjaan terkenal negeri jiran, Malaysia. Produk fesyen hingga makanan kemasan akan dipajang dalam toko yang dilabeli 'Little Bandung Store'.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil akan meresmikan pembukaan Little Bandung Store di Paradigm Mall, Kuala Lumpur, Malaysia, Rabu (5/10/2016) mendatang.

"Peresmian gunting pita sama Pak Menteri Koperasi dan UKM. Nunggu izin Pak Jokowi karena hari Rabu biasanya rapat kabinet," kata pria yang kerap disapa Emil itu di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalemkaum, Selasa (3/10/2016).

Emil mengatakan, ada tiga toko Little Bandung yang akan diresmikan di Malaysia.

"Ada tiga toko, dua toko fisik, satu lagi toko nebeng ke restoran Little Bandung Wall. Little Bandung Store itu toko sendiri, kalau Little Bandung Wall nebeng promosinya di restoran Bumbu Desa yang punya cabang di Malaysia," ucapnya.

Little Bandung Store merupakan strategi pengembangan produk lokal Bandung di pasar Asean. Little Bandung Store di Malaysia adalah toko yang dikelola warga Malaysia namun khusus menjual produk Bandung dengan sistem beli putus. Emil menargetkan penjualan produk lokal Bandung di Malaysia mencapai Rp 70 miliar hingga Rp 100 miliar dalam dua tahun.

"Jadi Pemkot hanya supplier. Pemilik tokonya orang lokal. Kalau buka di Thailand pemiliknya orang Thailand, termasuk di Korea juga sama, yang punya orang Korea. Mereka beli putus ke produk Bandung. Sebetulnya, tanpa dikasih brand (Bandung) mereka bisa dikasih langsung, istimewanya adalah mereka mau pakai duit mereka sendiri tapi pakai brand Little Bandung," paparnya.

Emil menambahkan, dalam program tersebut, Pemkot Bandung tak mengeluarkan modal sepeserpun. Pihaknya, hanya memberi pelatihan kepada pelaku usaha agar barang yang diproduksi layak dipasarkan di luar negeri.

"Pemkot modal nol. Hanya melatih UKM supaya sesuai standar market yang dituju. Yang mau ikutan bisa masuk via Disperindag UMKM. Harus diseleksi, packaging harus lucu, harus memenuhi standar enggak sekedar gurilem (kerupuk) diplastikin terus dijudulin maksa, enggak bisa," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com