Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sedimentasi Musiman Cemari Laut Kepulauan Derawan

Kompas.com - 26/09/2016, 15:10 WIB
Dani Julius Zebua

Penulis

Ia mencontohkan, banyak ditemui wisatawan berdiri di atas karang saat snorkling, speedboat yang membawa wisatawan membuang jangkar secara sembarangan dan mengenai karang. Penggunaan sunblock bagi wisatawan snorkling atau diving juga menurut hasil penelitian bisa memengaruhi air laut.

"Wisatawan juga masih membeli suvenir dari sisik penyu hingga akar bahar," kata Abdi.

Belum ada jalan keluar yang tepat untuk semua urusan itu menambah pekerjaan rumah bagi perairan Derawan dan pulau-pulau tersebut.

Destinasi ini menghadapi tantangan pengelolaan limbah rumah tangga dan sampah lokal maupun kiriman.

Sulaiman, pemandu partikelir asal Tanjung Redeb, mengaku sering menemani tamu perusahaan tambang batu bara PT Berau Coal.

Ia mengungkapkan, pencemaran sampah ke laut sebenarnya sudah dimulai dari banyaknya homestay, penginapan, dan rumah warga di pulau.

Belum lagi masyarakat di masing-masing pulau terus memproduksi sampah. Warga memilih menumpuk sampah di lahan kosong, membakar, atau menanamnya.

Belum terlihat pengelolaan limbah dan sampah yang lebih terpadu di kawasan itu. Sulaiman mengatakan ini tantangan tersendiri pada pulau.

"Pulau ini kecil saja. Sampah tidak lari ke mana-mana, dibakar di tempat. Belum ada pengelolaan yang baik," kata Sulaiman.

Abid mengungkapkan, bila Derawan dikembangkan ke wisata massal di hari depan, maka konsep ini akan menghancurkan Derawan dan pulau-pulau itu sendiri beberapa tahun kedepan.

Begitu pula dengan sedimentasi dari muara sungai yang tidak dikelola, maka ancaman besar saat ini.

"Kalau DAS tidak dikelola dengan baik, suatu saat Maratua pun airnya tidak sejernih ini lagi," kata Abid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com