Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepenggal Kisah dari Jalan Lingkar Barat Purwakarta...

Kompas.com - 01/09/2016, 12:23 WIB
Reni Susanti

Penulis

Ada banyak faktor, mulai dari pagu harga beton Purwakarta lebih rendah dari daerah manapun, serta kebijakan lainnya seperti melibatkan masyarakat dan TNI dalam pembangunan.

“Ini mustahil. Karena normalnya, untuk perbaikan saja, 1 KM jalan membutuhkan dana minimal Rp 1 miliar. Namun ini harus membuka jalan, membelah 4 gunung dan membuat 14 jembatan,” ungkapnya.

Rencananya, jalan tersebut akan selesai dua bulan lagi dan diresmikan November 2016 berbarengan dengan peresmian tahap akhir Air Mancur Sri Baduga dan lima museum diorama.

Harapan baru

Dengan semangat, Dedi Mulyadi berdiri di atas mobil double kabin 4WD-nya. Ia merasa sangat bahagia impiannya untuk membuka akses ke Sukasari sebentar lagi terwujud.

“Kalau lihat dulu, menyedihkan. Orang ke rumah sakit harus ditandu pake perahu 2 jam. Dokter yang ditempatkan di sana sering kabur karena terbatasnya fasilitas akibat terisolir,” tuturnya.

Namun kini, harapan baru sudah muncul. Setelah jalan terbuka potensi Sukasari akan terbuka, mulai dari kampung wisata hingga perekonomian.

Kampung Wisata yang akan dibangun bertajuk ‘kampung bambu’. Kampung berkonsep perkampungan dengan rumah-rumah yang terbuat dari bambu ini akan dibangun di atas empat hektare lahan di Desa Kutamanah, Kecamatan Sukasari.

Sukasari memang dikenal sebagai sentra produksi bambu di Kabupaten Purwakarta. Setidaknya terdapat 20.000 hektare hutan bambu milik warga, yang didistribusikan ke Jakarta, Bekasi, dan Bogor.

Dengan dibukanya jalan tersebut, harga bambu lebih menguntungkan, naik dari Rp 500 menjadi Rp 3.000-Rp 4.000 per batang. Jumlah pengangkutan pun lebih banyak karena diangkut truk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com