“Saya lalu dijemput oleh seorang pria yang bernama Rizal. Saya kemudian tidur di rumah Rizal semalam tanpa dikasih makan. Saya hanya minum teh hangat. Dan saya kemudian dititipkan di pos satpam dengan pesan bahwa saya akan dijemput oleh polisi asal NTT,” ujarnya.
Sementara itu Welmince Tasei merasa bahagia akhirnya bisa bertemu kembali dengan anaknya. ”Terima kasih untuk pak polisi yang telah menemukan anak saya ini. Saya akan jaga dia (Anita) untuk tidak bekerja ke luar daerah lagi,” kata dia.
Welmince menuturkan, kepergian putrinya bekerja di luar daerah tanpa sepengetahuan dirinya, sehingga ia pun lalu memilih jalan dengan melapor ke polisi.
Untuk diketahui, Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Timur (NTT) mencatat, 1.667 orang calon tenaga kerja wanita (TKW) asal NTT dikirim keluar daerah secara illegal atau menjadi korban human trafficking (perdagangan manusia).
Kepala Polda NTT Brigjen Polisi Estasius Widyo Sunaryo dalam jumpa pers di Markas Polda NTT, Senin (22/8/2016) mengatakan, para calon TKW itu dikirim oleh sejumlah jaringan perdagangan manusia untuk bekerja di Medan Sumatera Utara dan Malaysia.
Sunaryo merinci, pada periode 1 Januari 2015 sampai dengan 31 Desember 2015 sebanyak 941 orang calon TKW yang diberangkatkan, Selanjutnya pada periode 1 Januari 2016 hingga Juli 2016, sebanyak 726 orang. (baca: 1.667 Calon TKW Asal NTT Jadi Korban Human Trafficking )
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.