Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lembaga Percetakan Al Quran di Ciawi, Nasibmu Kini...

Kompas.com - 16/08/2016, 12:29 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Kehadiran Lembaga Percetakan Al Quran (LPQ) milik Kementerian Agama di Ciawi, Bogor, Jawa Barat, pada tahun 2008 menjadi momentum penting bagi jutaan umat Islam di Indonesia. Di era itu, LPQ diharapkan mampu memenuhi program pengadaan Al Quran bagi masyarakat dan meminimalisasi salah cetak Al Quran.

Dibangun di atas lahan seluas 1.530 meter persegi dengan biaya hingga Rp 30 miliar dari anggaran negara, LPQ dilengkapi berbagai alat percetakan modern. Kapasitas produksinya sampai 1,5 juta eksemplar per tahun.

Untuk cetakan pertama, yang secara operasional mulai berproduksi pada Mei 2009, LPQ berhasil mencetak 1,5 juta Al Quran. Selama bulan Ramadhan, biasanya jumlah pesanan meningkat melebihi bulan lain.

Namun kondisi itu berubah. Pada 11 Agustus 2016, kantor berita Antara mengutip mantan Menteri Agama, Maftuh Basyuni, bahwa lembaga itu akan ditutup oleh Kementerian Agama (Kemenag).

Saat Kompas.com menelusuri LPQ di Ciawi, tidak banyak aktivitas di sana. Pos penjagaan pintu masuk kompleks LPQ pun tampak sepi.

Hampir tidak ada kegiatan apa pun di kompleks percetakan yang berada satu area dengan Wisma Ciawi milik Kemenag. Suara-suara mesin percetakan pun tidak terdengar.

Sampah dedaunan tampak bertebaran di sejumlah tempat di jalan dalam kompleks tersebut. Nyaris tidak ada kendaraan diparkir di kompleks tersebut.

Seorang pria yang mengaku bernama Toto dan bertugas sebagai penjaga keamanan di sana mengatakan, LPQ sampai saat ini masih mencetak Al Quran. Namun, ia enggan berkomentar lebih lanjut.

"Silakan datang ke Dirjen Bimas Kemenag di Jakarta," ucap Toto, Selasa (16/8/2016).

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Machasin kepada Antara mengatakan, proses pencetakan Al Quran di LPQ dihentikan sementara karena ada perubahan manajemen dari Lembaga Percetakan Alquran (LPQ) menjadi Unit Percetakan Alquran (UPQ).

UPQ saat ini menjadi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Bimas Islam Kementerian Agama berdasarkan Peraturan Menteri Agama No. 27/2013 tertanggal 28 Maret 2013.

Machasin membantah bahwa mesin cetak LPQ tidak jalan. Menurut dia, sampai saat ini mesin-mesin yang ada masih beroperasi.

"Mesin cetak utama siap operasi, tetapi kapasitasnya tidak didukung dengan mesin-mesin untuk finishing. Sekarang sedang dilakukan proses pembelian mesin-mesin pendukung supaya kapasitas produksinya bisa lebih cepat," jelas Machasin.

Pada 2015, Kementerian Agama telah mengalokasikan anggaran pengadaan kitab suci agama Islam dengan jumlah 1,5 juta eksemplar. Jumlah itu terdiri dari 700.000 mushaf Al Quran, 500.000 juz Amma, serta 300.000 Al Quran dan terjemahannya.

"Insya Allah mesin cetak milik Unit Percetakan Alquran (UPQ) ini akan mulai jalan kembali untuk mencetak 35.000 mushaf Al Quran yang akan dimulai pada bulan September 2016 setelah bahan-bahan cetak tersedia seperti kertas yang sekarang sedang ditenderkan," kata dia.

KOMPAS.com / RAMDHAN TRIYADI BEMPAH Suasana Lembaga Percetakan Al Quran (LPQ) milik Kementerian Agama di Ciawi, Bogot, Jawa Barat, tampak sepi, Selasa (16/8/2016).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com