Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-Lebaran, Elpiji 3 Kg Langka dan Mahal di Mamuju Utara

Kompas.com - 11/07/2016, 19:41 WIB
Junaedi

Penulis

MAMUJU UTARA, KOMPAS.com - Hingga empat hari setelah Lebaran, warga di Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat, kesulitan mendapatkan tabung gas elpiji 3 kilogram. Kalaupun ada, pengecer menjualnya dengan harga Rp 40.000 per tabung.

Kelangkaan tabung gas elpiji ini sudah terjadi sejak pertengahan Juni lalu. Hingga kini, warga di wilayah tersebut mengeluhkan sulitnya mendapatkan gas tersebut.

Ironisnya, kondisi ini justru dimanfaatkan sejumlah pengecer untuk menaikkan harga mulai dari Rp 25.000 bahkan Rp 45.000 per tabung. Harga normalnya Rp 17.000.

Pemerintah setempat mengakui bahwa pasokan elpiji melon dari agen berkurang dari biasanya.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Mamuju Utara Nursaid mengatakan bahwa hari ini ia telah menghubungi agen resmi untuk segera memasok gas.

Menurut dia, kelangkaan ini terjadi karena permintaan melonjak jelang Lebaran. Selain itu, ada pembatasan jatah tabung gas 3 kg hingga lebih dari 50 persen dari jatah biasanya.

Sejumkah pangkalan gas biasanya memasok sampai 400 tabung per hari, tetapi kini hanya menerima pasokan dari agen sebanyak 100 tabung.

Nursaid menuding pengecer berada di balik mahalnya harga tabung gas tersebut. Namun, ia mengaku tidak bisa menindak mereka.

"Yang bermain justru pengecer dan Dinas ESDM tak bisa menindak pengecer, kecuali agen atau pangkalan nakal," ujar Nursaid, Senin (11/7/2016).

Nabi, salah satu pengecer elpiji yang disidak Dinas Perindustrian dan Perdagangan Mamuju Utara, Senin, mengakui bahwa ada pengecer yang menjual gas dengan harga mahal.

Ia sudah tidak pernah menjual elpiji 3 kg sejak langka mulai pertengahan Ramadan lalu.

"Memang ada yang jual sampai Rp 40.000, tapi saya sendiri tidak karena tak ingin diprotes pelanggan," ujarnya.

Akibat kelangkaan tersebut, sejumlah warga terpaksa mencari gas ke Donggala, Sulawesi Tengah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com