Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Seorang Ayah yang Dibuang Anaknya pada Malam Takbiran

Kompas.com - 09/07/2016, 08:17 WIB

"Maksudku aku wingi nang omah, iso riyoyoan karo anak putu, lah kok aku dibuak. Tau tak alusno arek iku, tapi ya tetep kasar. Aku pingin pulang (Aku kemarin bermaksud di rumah bisa berlebaran bersama anak cucu, lah kok dibuang. Aku telah berusah anakku itu untuk berprilaku halus, namun tetap saja kasar)," keluhnya sambil memegang kepala.

Kendati dibuang anaknya, namun Samanto tetap memaafkannya dan berdoa agar anaknya berubah.

"Aku wis ngampuni anakku, tetep ndungo ben anakku berubah (Aku sudah mengampuni anakku, tetapi aku tetap berdoa agar dia berubah), Ya Allah, ampuni. Aku kepingin pulang," kataku lemas.

Ini adalah hari keempat Samanto bersama teman-teman sebayanya tinggal di tempat penampungan milik pemerintah. Dia berharap waktu akan cepat berlalu, hingga suatu hari keluarganya menjemputnya, dan kembali memerlukan kehadiran Samanto, semoga!

 

Berita ini sudah tayang di Surya online edisi Jumat, 8 Juli 2016 dengan judul Jeritan Hati Seorang Bapak: Samanto Ditinggalkan Anaknya di Malam Takbir

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com