Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga, Ada "Uang Pelicin" dalam Penerimaan Siswa Baru MA Negeri

Kompas.com - 29/06/2016, 09:52 WIB

Kepala MAN 1 Medan Ali Masran Daulay membantah, pihaknya disebut mempersyaratkan "uang pelicin".

"Itu adalah berita yang tidak benar. Setelah pengumuman, orangtua minta supaya dibuka kelas tambahan. Mereka ngotot anaknya harus masuk ke MAN 1. Sudah saya bilang kepada mereka, itu gak boleh. Tapi, mereka tetap ngotot," ujarnya, saat ditemui di ruangannya di MAN 1 Medan, Jalan Williem Iskandar, Selasa (28/6).

Jadi, menurut dia, besaran uang tersebut telah disepakati para orangtua yang ingin anaknya tetap bersekolah di MAN 1 Medan setelah dinyatakan tidak lulus seleksi. Ali mengatakan, karena banyak orangtua siswa yang ngotot, pihak komite MAN 1 kemudian mengakomodir permintaan mereka hingga disepakati untuk membangun dua kelas tambahan.

"Jadi itu (Rp 11 juta) hasil kesepakatan mereka dengan komite, bukan saya yang mematok. Kalau niat kami cuma ingin mencerdaskan bangsa," katanya.

Ali juga membantah pihaknya mematok uang Rp 6 juta untuk seragam dan buku ajar kepada para siswa yang dinyatakan lulus. Ia mengatakan, pembelian seragam dan buku ajar tidak diwajibkan.


Berita ini telah tayang di Tribun Medan, Selasa (28/6/2016), dengan judul: Ali Bantah Ada "Uang Pelicin"

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com