Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Ini Ditangkap karena Edarkan Ganja Palsu

Kompas.com - 04/06/2016, 18:08 WIB
Budiyanto

Penulis

SUKABUMI, KOMPAS.com - Seorang terduga pengedar ganja palsu, E alias T (45), diamankan petugas Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Sukabumi di Kecamatan Nyalindung, Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (3/6/2016) sekitar pukul 15.00 WIB.

Warga Kecamatan Nyalindung itu diamankan petugas berdasarkan laporan warga ke call centre BNNK Sukabumi. Warga setempat mencurigai pria tersebut sebagai anggota jaringan pengedar narkotika, psikotropika dan zat adiktif (Napza) jenis ganja.

Saat melakukan penggeledahan di bagasi sepeda motornya, petugas BNN menemukan satu paket besar yang diduga daun ganja kering dibungkus kertas koran dalam kantong kresek warna hitam. Petugas juga menemukan satu paket sedang yang diduga daun ganja yang dibungkus kertas warna putih disimpan di dalam tas kecil warna abu-abu.

"Informasi warga kami tindaklanjuti dengan mengamankan terduga dan barang buktinya. Barang bukti yang dicurigai ganja sudah diperiksa di laboratorium BNN pusat dan hasilnya negatif," kata Kepala BNNK Sukabumi, Yus Danial kepada Kompas.com di Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (4/6/2016).

Menurut Yus, hasil pemeriksaan sementara, terduga E mengakui menjual paket besar ganja palsu itu seharga Rp 900.000. Terduga E ini diduga memanfaatkan situasi langkanya ganja, sedangkan peminatnya banyak. Juga suasana menjelang hari raya, makanya dimanfaatkan untuk menipu para penikmat ganja.

"Perkaranya masih kami kembangkan, karena kami menduga terduga E ini juga mengedarkan ganja yang asli. Saat ini terduga masih kami mintai keterangan," ujar dia.

Yus sangat mengapresiasi setiap laporan dan pengaduan yang disampaikan masyarakat melalui call center BNNK Sukabumi. Karena hal tersebut sesuai dengan semangat penegakan Undang-undang nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika.

"Ini merupakan salah satu wujud kesungguhan dan komitmen seluruh komponen masyarakat dalam memerangi peredaran narkotika. Kami sangat mengapresiasinya," pungkas Yus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com