Napi di Rutan Aceh Besar Bisa Ekspor Hasil Rajutan ke Singapura

“Kebetulan ada teman yang pesan, dan saya beserta teman-teman di sini kemudian memenuhi permintaan pasar itu,” kata mantan broker saham yang kemudian tersandung masalah hukum ini.

Bantu fasilitasi

Kepala Rumah Tahanan (Rutan) Lhoknga, Ridha Ansari, mengakui sejumlah napi ini memang sudah punya pasar masing-masing di luar rutan untuk menjual hasil kerajiannya. Misalnya, melalui anggota keluarga.

“Melihat mereka mulai punya keterampilan, pihak Rutan kemudian mencoba membantu memfasilitasi kebutuhan mereka, misalnya penyediaan instruktur dan pasar yang lebih baik,” sebut Ridha Ansari, Senin (25/4/2016).

Untuk meningkatkan keterampilan bagi para napi, sebut Ridha, pihak Rutan juga melakukan kerja sama dengan berbagai pihak demi membantu para napi meningkatkan sumber daya manusianya.

“Ini penting sebagai bekal ketika mereka sudah kembali ke masyarakat nanti, untuk menjadi warga yang mandiri dan tidak lagi bermasalah dengan hukum,” ujarnya.

Seperti halnya Senin, lanjut Ridha, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Aceh menyerahkan bantuan sosial berupa mesin jahit, bordir dan obras kepada Cabang Rutan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar.

"Bantuan yang diberikan ini merupakan wujud dari kepedulian dalam rangka meningkatkan kemampuan warga binaan di Rutan," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Provinsi Aceh, Ahmad Farid.

Senada dengan itu, Kepala Kanwil Kemenkumham Provinsi Aceh, Suwandi memberikan apresiasi atas bantuan yang disalurkan oleh kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Aceh kepada Rutan Cabang Lhoknga.