Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sepenggal Kisah TKI, Siti Sempat Akan Diperkosa Saat Melarikan Diri (Bagian 2)

Kompas.com - 19/04/2016, 05:40 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

Kompas TV Mantan TKI Bangun Sekolah

Tidak tahan mendapat perlakuan demikian, Siti kemudian membulatkan tekad untuk kabur. Hingga akhirnya, tepat pada hari tahun baru Imlek, menjelang pagi Siti nekat memanjat pagar dan lari tanpa arah kabur meninggalkan rumah majikan.  

“Kawan-kawan saya bilang, kalau saya berhasil lari ke Konsulat, mereka minta tolong untuk dikeluarkan dari rumah itu," ucapnya.

Berhasil memanjat pagar dan berlari meninggalkan rumah bukan berarti penderitaan Siti berakhir. Kali ini dia berhadapan dengan seorang pria mengendarai sepeda motor yang awalnya menawarkan bantuan kepadanya. Namun ternyata pria tersebut tak kalah bejat dengan sang majikan.  

“Orang itu tanya saya, kamu orang Indon ya, kamu kabur ya, ayo saya antar kamu ke Konsulat,” tuturnya menirukan.  

Tanpa berfikir panjang, Siti pun mengikuti pria tersebut. Namun ternyata pria tersebut bukan membawanya ke Konsulat, melainkan ke sebuah rumah kosong.

“Dia tanya saya, mau bantu saya enggak, terus dia tiba-tiba peluk saya dan telanjang di depan saya, saya terjang dia kemudian langsung lari dan sembunyi di dalam gorong-gorong. Sedih banget kalau diingat-ingat,” ujarnya.  

Beruntung, Siti kemudian berhasil lolos dari kejaran pria yang akan memperkosanya tersebut setelah bersembunyi di dalam gorong-gorong.

Seharian dalam persembunyian, menjelang subuh dia keluar dan menuju arah perkampungan mencari bantuan. Akhirnya ada seorang perempuan yang meihat dirinya dalam keadaan kotor dan penuh lumpur, dan menyuruhnya untuk masuk kerumah.  

“Ada kakak sedang nyapu lantai pagi-pagi di rumah, dia lihat saya, tanya saya, kemudian dia mau bantu mengantar saya ke konsulat. Namanya kak Dian, orangnya baik, dia yang bantu saya,” katanya.  

Sesampainya di Konsulat, Siti kemudian menceritakan apa yang dialaminya tersebut. Pihak Konsulat pun bekerja cepat dan berkoodinasi dengan kepolisian Malaysia menindaklanjuti kasus yang menimpa Siti. Tiga rekan Siti lainnya berhasil dikeluarkan dari rumah tersebut dan kemudian ditampung di Rumah Perlindungan Khas Wanita (RPKW) Kementerian Sosial Malaysia di Sabah.

Sambil menunggu kasus tersebut diselesaikan, Siti berharap gaji selama dirinya bekerja dibayarkan oleh majikan.  

Siti, hanyalah satu dari ratusan bahkan ribuan gambaran potret kekerasan yang dialami oleh pekerja migran asal Indonesia di luar negeri. 

Baca juga: Sepenggal Kisah TKI dari Balik Shelter di Kuching (Bagian 1)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com