Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Emmi Pendaftar Termuda Calon Wali Kota melalui Jogja Independent

Kompas.com - 31/03/2016, 17:10 WIB
Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Di usinya yang ke-25 tahun lebih 9 bulan, Emmi Yuniarti Rusadi membulatkan tekad untuk maju dalam Pilkada kota Yogyakarta melalui jalur perseorangan dengan mendaftarkan di ke Jogja Independent (Joint).

Dari 14 orang yang telah mengembalikan formulir, perempuan lulusan S2 UGM Urban Planning ini merupakan pendaftar termuda.

"Saya coba sebagai anak muda, brave aja untuk melakukan terobosan. Okelah banyak pihak yang meragukan, tapi apapun hasilnya that's right," ucap Emmi saat ditemui Kompas.com di sekretariat Joint di Jalan Tirtodipuran, Rabu (31/3/2016).

Emmi menjelaskan, saat ini muncul gelombang besar ketika anak muda mulai bergerak dan membuktikan mampu melakukan sesuatu. Namun, bukan berarti dirinya mengikuti tren itu.

Perempuan kelahiran Magelang, Jawa Tengah, ini cukup sadar dengan beratnya persaingan yang akan dihadapinya.

"Target kami tidak terlalu muluk. Tapi kami cukup optimis ada hal yang bisa disumbangsihkan untuk pemuda dan demokrasi," ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, setidaknya dengan hadirnya anak muda bisa menjadi suatu balancing power di antara para tokoh senior yang ada.

"Saat ini juga muncul gelombang besar jika pemuda itu bisa melakukan sesuatu, tapi bukan berarti saya mengikuti tren. Ya, kita lihat saja," tegasnya.

Menurut dia, selama ini masyarakat sudah percaya dengan parpol, tetapi bukan berarti jalur independen tidak bisa dilakukan. Masyarakat saat ini mulai menyadari bahwa berkontribusi bisa dengan cara lain di luar parpol.

"Bukan berarti lantas parpol tidak berguna. Tetapi saya melihat ada dua hal hingga gerakan ini digagas. Pertama tingkat frustasi warga Yogya akan pembangunan seperti auto pilot dan kedua Yogya akhirnya bisa lebih aktif dalam menentukan pemimpinnya," tandasnya.

Menurut Emmi, pembangunan di kota Yogyakarta selama ini terlalu kebarat-baratan dan melupakan nilai-nilai budaya yang ada. Seharusnya, titel keistimewaan ini menjadi pedoman dalam pembangunan kota Yogyakarta.

"Melihat semua itu, branding yang kami bawa adalah Jogja lebih Istimewa," ujarnya.

Tawarkan inovasi

Emmy mengatakan, maju ke bursa pemilihan wali kota Yogyakarta bukan persoalan usia, melainkan sejauh mana seseorang itu bisa melakukan invoasi atau terobosan.

"Saya pernah diremehkan dalam banyak forum, terutama internasional. Tetapi ketika yakin dengan niat baik dan kita mampu menunjukkan, mempunyai sesuatu yang inovatif, publik lebih terkesan dengan itu," ucap Emmi.

Ia juga akan mengajak seluruh warga, khususnya pemuda yang selama ini pasif dalam pilkada, untuk mulai aktif. Masyarakat dan pemuda harus lebih melihat bahwa kota Yogyakarta membutuhkan partisipasi publik.

"Anak muda memiliki energi yang lebih power full. Jadi harus melihat kota Yogyakarta membutuhkan partisipasi mereka," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com