POSO, KOMPAS.com - Dua orang yang tewas dalam baku tembak di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Selasa (15/3/2016) pagi, diduga merupakan buronan anggota kelompok jaringan teroris yang dipimpin Santoso.
Kontak senjata itu terjadi ketika tim TNI-Polri yang tergabung dalam Operasi Tinombala 2016 melakukan patroli sekitar 1 km dari permukiman warga di pegunungan Desa Talabosa, Kecamatan Lore Tengah sekitar pukul 07.30 Wita.
Tiba-tiba, terdengar serentetan tembakan dari kelompok yang diperkirakan berjumlah lima orang. Aparat keamanan membalasnya dengan tembakan hingga menewaskan dua orang penyerang.
Kolonel Infanteri Syaiful Anwar selaku Wakil Penanggung Jawab Operasi Tinombala 2016 mengatakan, kedua orang itu diduga masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) selama ini.
"Kalau dilihat dari ciri-ciri fisik, keduanya mirip dengan FM dan K berasal dari warga Uighur yang selama ini memang masuk DPO TNI-Polri," kata Syaiful kepada Kompas.com di lokasi kejadian seusai berlangsungnya kontak senjata, Selasa.
Untuk lebih memastikan apakah kedua identitas keduanya, polisi masih melakukan tes DNA terhadap kedua jenazah.
(Baca Dua Anggota Kelompok Santoso Tewas Ditembak, Polisi Sita Ransel Berisi Bom)
Berdasarkan data Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, dari 38 jumlah DPO teroris pimpinan Santoso alias Abu wardah, terdapat 3 orang di antaranya berasal dari Uighur, masing-masing Farok Magalasi, Musab Nuretin, dan Abdul K.
"Dua sudah tertembak dan sekarang masih tersisa satu orang lagi yang masih DPO," kata Syaiful yang menjabat Danrem 132 Tadulako Palu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.