Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengungsi Banjir Sempat Capai 8.000 Orang, Mensos Langsung ke Bandung

Kompas.com - 14/03/2016, 13:31 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Kebutuhan mendesak

Dapur umum merupakan kebutuhan yang relatif mendesak di pengungsian dan kawasan terdampak bencana, terutama pada hari-hari pertama.

Untuk lauk, kementeriannya menurut prosedur standar sudah menyiapkan paket-paket mi instan, ikan asin, dan sarden, yang telah dikirimkan ke dinas-dinas sosial tingkat provinsi pada awal tahun.

Selain itu, fasilitas lain yang tercakup dalam prosedur adalah paket peralatan untuk anak-anak dan kebutuhan keluarga, termasuk peralatan kebersihan dasar.

"Langkah-langkah antisipatif sudah dilakukan, termasuk pemetaan (kawasan rawan bencana) dan (prosedur) layanan tanggap bencana," kata Khofifah.

Namun, kata Khofifah, beberapa prosedur tanggap darurat bisa saja terlewat bila ada pergantian kepala daerah di wilayah terdampak bencana.

"Itu kenapa ada rakornas kebencanaan, untuk mengingatkan lagi," ujar dia.

Tantangan untuk logistik, sebut Khofifah, adalah lokasi wilayah yang sulit dijangkau atau arus banjir terlalu kuat sehingga pengiriman menjadi lebih lama atau dicicil sedikit demi sedikit menggunakan perahu kecil.

"Kalau untuk (Kabupaten) Bandung, harusnya masalah logistik tidak ada kendala, dari pasokan, peralatan, ataupun prosedur," harap dia.

Khofifah menginformasikan pula, Presiden Joko Widodo kemungkinan akan menengok lokasi terdampak banjir di Kabupaten Bandung pada pertengahan pekan ini.

"Saya sampaikan ke protokol (setelah mendapat informasi kemungkinan itu), anggap saja saya tim pendahuluan," tutur dia.

Sebelumnya, Khofifah berada di Kota Malang untuk peletakan batu pertama program perbaikan 55 rumah tidak layak huni di Kelurahan Buring, Kecamatan Kedung Kandang.

Seharusnya, Khofifah ada di kota itu sampai Senin siang, dan bertolak kembali ke Jakarta pada petang harinya untuk menghadiri agenda kegiatan terjadwal pada Senin malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com