Sementara itu, dengan menggunakan bahasa Madura, Muiyah (80) bercerita kepada Kompas.com bahwa Fe tidak bisa dikendalikan dan sering memukul.
Ia juga menunjukkan luka di pelipis bekas dipukul Fe dengan katrol tempat makan.
"Kalau makan ya saya taruh di dekatnya. Dulu saya suapin tapi sering mukul. Saya kasihan sama dia. Saya sayang," katanya sambil menangis.
Saat didatangi RT setempat, ia mengaku pasrah dan rela jika cucunya dirawat. Dia berharap agar cucunya bisa berperilaku normal.
Menurut dia, tingkah cucunya semakin tidak terkendali sejak ibunya pulang ke Situbondo karena melahirkan anak kedua.
Sementara itu, Achmad Yani, Kepala Kelurahan Bulusan kepada Kompas.com mengaku sudah membuat laporan ke dinas terkait agar anak itu segera ditangani.
"Keluarga Fe berasal dari keluarga di bawah garis kemiskinan. Kalau rumahnya itu milik pribadi katanya warisan yang dibagi-bagi dari keluarga," ungkap Achmad Yani.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.