Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lahir Prematur dan Alami Dehidrasi, Si Benar Mati

Kompas.com - 29/02/2016, 10:10 WIB
Kontributor Medan, Mei Leandha

Penulis

BBKSDA Sumut harus mengawasi lembaga konservasi seperti Medan Zoo dan melakukan evaluasi eksternal mendalam. Jika ada indikasi kelalaian dari pengelola, harus ada tindakan tegas dari BBKSDA dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

"Ini perlu dilakukan agar kebun binatang-kebun binatang lain tidak melakukan hal serupa seperti yang terjadi di Medan Zoo. Perawatan satwa termasuk harimau Sumatera di hampir semua kebun binatang di Indonesia masih sangat rendah. KLHK harus mendorong peningkatan perawatan ini. Harusnya kelahiran si Benar bisa menekan angka penurunan jumlah harimau Sumatera yang semakin menurun hidup di alam akibat perburuan. Saat ini jumlah harimau Sumatera yang hidup di alam hanya tinggal 350 sampai 400 ekor saja," tegasnya.

Sebelumnya diberitakan, seekor anak harimau Sumatera (Phantera tigris sumatrae) lahir normal dari induk bernama Manis di Taman Margasatsa Medan.

Direktur Operasional Medan Zoo, Sunardi Ali waktu itu mengatakan, belum bisa mengetahui jenis kelaminnya karena belum bisa dicek sebab induknya masih sangat agresif. Bayinya sehat, beratnya diperkirakan sekitar 2,3 kilogram dengan panjang lebih kurang 30 centimeter.

"Rencananya kami beri nama Benar. Dengan kelahiran bayi ini, jumlah anak harimau Sumatera di Medan Zoo menjadi 10 ekor. Mudah-mudahan terus berkembang lebih cepat demi kepentingan konservasi," kata Sunardi.

Sebelumnya, pada November 2015, empat ekor harimau Benggala (Panthera tigris tigris) juga lahir di Medan Zoo. Semuanya berkelamin jantan. Dengan kelahiran empat harimau Benggala itu, koleksi harimau di Taman Marga Satwa Medan menjadi 20 ekor, terdiri dari 14 ekor harimau Sumatera dan enam ekor harimau Benggala.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com