Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OPM Bantah Ratusan Amunisi dan Senpi Miliknya

Kompas.com - 04/02/2016, 13:45 WIB
Fabio Maria Lopes Costa

Penulis

JAYAPURA,KOMPAS.com- Organisasi Papua Merdeka membantah ratusan amunisi dan senjata api yang disita pihak kepolisian pada Rabu (3/2/2016)malam di Jayapura adalah miliknya.

Juru bicara Organisasi Papua Merdeka Saul J Bomay saat dihubungi dari Jayapura, Kamis (4/2/2016), mengatakan, pihaknya tak memiliki anggaran untuk menyediakan ratusan amunisi dan bahan peledak.

"Sebenarnya penggerebekan ini adalah permainan aparat keamanan sehingga menciptakan Papua dalam kondisi tidak aman," kata Saul.

Baca juga: Aparat Gerebek Rumah Warga, Ratusan Amunisi dan Bahan Peledak Ditemukan

Ia pun menambahkan, Sekretaris Jenderal OPM Anthon Tabuni sudah menyatakan terdapat banyak rekayasa yang dilakukan pihak militer dengan menggunakan nama OPM. Misalnya penyerahan diri 10 warga Puncak Jaya beberapa waktu lalu yang diklaim sebagai anggota OPM.

ARSIP POLRES JAYAPURA Tampak ratusan amunisi dan dua pucuk senjata api hasil penggebekan di tiga rumah warga pada Rabu (3/2/2016) malam. Diduga ratusan amunisi, senpi, dan bahan peledak milik kelompok separatis Komite Nasional Papua Barat (KNPB).
Sebelumnya Tim khusus Polda Papua bersama aparat Polres Jayapura menggerebek dua rumah di daerah Pos VII dan Doyo Baru yang berlangsung dari pukul 19.20 WIT sampai pukul 22.00 WIT. Pemilik dua rumah adalah Werius Enumbi (32), Dorce Enumbi (48), dan Simson Tabuni (31).

Kapolres Jayapura Ajun Komisaris Besar Sondang Siagian saat ditemui mengatakan, jumlah amunisi yang disita sebanyak 241 butir dan dua pucuk senpi serta satu pucuk air soft gun.

"Penggerebekan tiga rumah ini warga sipil ini berdasarkan pengembangan kasus kepemilikan senjata api yang melibatkan seorang mahasiswa bernama Roberth Sambon pada tanggal 2 Februari lalu," kata Sondang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com