JAYAPURA,KOMPAS.com- Organisasi Papua Merdeka membantah ratusan amunisi dan senjata api yang disita pihak kepolisian pada Rabu (3/2/2016)malam di Jayapura adalah miliknya.
Juru bicara Organisasi Papua Merdeka Saul J Bomay saat dihubungi dari Jayapura, Kamis (4/2/2016), mengatakan, pihaknya tak memiliki anggaran untuk menyediakan ratusan amunisi dan bahan peledak.
"Sebenarnya penggerebekan ini adalah permainan aparat keamanan sehingga menciptakan Papua dalam kondisi tidak aman," kata Saul.
Baca juga: Aparat Gerebek Rumah Warga, Ratusan Amunisi dan Bahan Peledak Ditemukan
Ia pun menambahkan, Sekretaris Jenderal OPM Anthon Tabuni sudah menyatakan terdapat banyak rekayasa yang dilakukan pihak militer dengan menggunakan nama OPM. Misalnya penyerahan diri 10 warga Puncak Jaya beberapa waktu lalu yang diklaim sebagai anggota OPM.
Kapolres Jayapura Ajun Komisaris Besar Sondang Siagian saat ditemui mengatakan, jumlah amunisi yang disita sebanyak 241 butir dan dua pucuk senpi serta satu pucuk air soft gun.
"Penggerebekan tiga rumah ini warga sipil ini berdasarkan pengembangan kasus kepemilikan senjata api yang melibatkan seorang mahasiswa bernama Roberth Sambon pada tanggal 2 Februari lalu," kata Sondang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.