Para korban kejahatan sebagian besar adalah pengendara sepeda motor dan kebanyakan korbannya adalah perempuan.
Hal yang menyedihkan adalah fakta bahwa pelaku kejahatan ini menurut Kapolres Palu AKBP Basya Radyananda sebagian besar adalah anak-anak.
“80 persen pelaku pencurian dengan kekerasan atau orang menyebutnya begal itu dilakukan anak di bawah umur,” kata Basya, Rabu (3/2/2016).
Basya menambahkan, perlakukan hukum bagi orang dewasa dan anak –anak berbeda. Hal inlah yang membuat kepolisian menjadi kesulitan menangani para tersangka begal yang kebayakan adalah anak-anak.
“Ini yang membuat kita menjadi kadang-kadang ngenes juga sementara kelakuannya dia juga bikin resah masyarakat. Nah sementara setelah kita ajukan hukumannya ringan. Alasannya anak di bawah umur. Mestinya bukan lihat umurnya tapi lihat perilakunya,” kata Kapolres.
Basya melanjutkan, angka kekerasan di Kota Palu sejak November 2015 hingga Januari 2016 tidak mengalami peningkatan signifikan dibanding tiga bulan sebelumnya.
Meski demikian, maraknya aksi begal di Kota Palu, Basya mengimbau agar masyarakat turut terlibat dalam menjaga keamanan di lingkungannya masing-masing.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.