Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Tertembak Patroli Bea Cukai, Pengemudi Becak Tewas

Kompas.com - 22/01/2016, 21:39 WIB
Kontributor Pematangsiantar, Tigor Munthe

Penulis

PEMATANGSIANTAR, KOMPAS.com — Aidil Eka Syahputra (39), seorang penarik becak motor, warga Kelurahan Pantai Burung, Kota Tanjungbalai, tewas tertembak petugas Bea Cukai yang sedang berpatroli di perairan Kuala Bagan Asahan, Kabupaten Asahan, Jumat (22/1/2016).

Saat kejadian, Aidil sedang berada di sebuah speed boat bersama sejumlah orang yang diduga membawa barang selundupan.

Ricky, saudara korban, mengatakan, Aidil sehari-hari ikut bongkar muat barang di tengah laut untuk menambah penghasilan.

Lokasi kerja Aidil biasanya berada di perairan Kuala Bagan Asahan, Kecamatan Tanjungbalai Asahan, Kabupaten Asahan.

"Ikut bongkar muat dia, barang bal berisikan kain di tengah laut. Biasanya, dia menarik becak motor," kata Ricky saat ditemui di ruang forensik RSUD dr Djasamen Saragih, Kota Pematangsiantar, Jumat sore.

Namun, Ricky mengaku kurang tahu persis kronologi kejadian dan dia membantah istri Aidil terluka karena terserempet peluru.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Sei Kepayang, Kabupaten Asahan, Iptu Sabran Panjaitan, mengatakan belum bisa memastikan pelaku penembakan.

"Belum bisa dipastikan siapa pelakunya. Maka, kita bawa ke sini untuk mengambil proyektil, sekaligus otopsi untuk bisa mengetahui senjata apa yang digunakan," kata Sabran.

Meski belum mengetahui pelaku penembakan, Sabran tak menampik bahwa penembakan itu berlangsung pada saat petugas Bea Cukai sedang melakukan patroli.

"Kapal boat yang ditumpangi korban dihadang petugas Bea Cukai karena diduga membawa barang seludupan. Sebelumnya, petugas Bea Cukai menahan satu kapal lainnya. Kapal boat yang dihadang ini membawa barang selundupan dan penumpang ditaksir 30 orang," kata Sabran.

Peristiwa ini menjadi perhatian seorang anggota DPRD Kabupaten Batubara, Hamdayani.

"Tadi kan ada massa demo ke kantor DPRD Batubara terkait peristiwa ini. Massa memprotes kinerja Bea Cukai yang mengundang TNI sebagai BKO," kata Hamdayani.

Terlebih lagi, lanjut dia, rumah korban berada tak jauh dari kediamannya sehingga pimpinan DPRD pun meminta dirinya mendampingi warga dan keluarga korban.

Hamdayani sebelumnya mendapat laporan Aidil tewas ditembak di samping istri dan sepupunya.

"Kalau pengakuan dari keluarga, pada saat boat berjalan, Aidil sedang tidur di samping istri dan sepupunya," ujar Hamdayani.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, saat kejadian, petugas Bea Cukai bersama TNI AL sedang berpatroli menggunakan kapal TNI AL di sekitar perairan Kuala Bagan Asahan, Jumat (22/1/2016) pagi.

Melihat kapal yang dinaiki korban sedang melintas, petugas curiga kapal itu sedang memuat barang-barang selundupan dari Malaysia.

Lalu, pengejaran terjadi dan kapal itu kabur. Tak mau buruannya lepas, petugas di kapal TNI AL memberikan peringatan, tetapi pengemudi boat terus tancap gas.

Akibatnya, petugas langsung menembak ke arah kapal sehingga salah satu penumpang, Aidil Eka Syahputra, terkena tembakan di wajahnya dan tewas seketika.

Selain Aidil, terdapat dua orang penumpang perempuan yang mengalami luka akibat terkena serpihan peluru.

Para korban itu adalah Darma (34), mengalami luka tembak antara jari manis dan jari kelingking tangan kiri.

Korban luka kedua adalah Fatimah (28) yang mengalami luka pada punggung sebelah kiri.

Dua korban luka dibawa ke RSU Tanjungbalai, sedangkan korban tewas, Aidil, dibawa ke RSUD dr Djasamen Saragih, Kota Pematangsiantar.

Staf forensik rumah sakit, Maknur Manurung, menjelaskan, dari hasil otopsi, penyebab kematian korban akibat hantaman proyektil kecil.

"Hantaman proyektil dari kepala belakang tembus bibir atas, gigi di bagian rahang bawah sebelah kiri copot, dan rahang bawah hancur," kata Maknur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com