Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhirnya, Pengungsi Ahmadiyah Bisa Ikut "Nyoblos"

Kompas.com - 09/12/2015, 12:50 WIB
Kontributor Mataram, Karnia Septia

Penulis

MATARAM, KOMPAS.com - Setelah bertahun-tahun tinggal di penampungan Transito, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), akhirnya warga pengungsian Ahmadiyah memperoleh hak pilih dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak.

Sejak pagi, warga pengungsian Ahmadiyah Transito tampak mendatangi TPS 12 untuk memberikan hak pilihnya. Mereka berbaur dengan warga lainnya untuk memberikan hak suara.

TPS 12 di Kelurahan Pejanggik merupakan TPS khusus yang ditunjuk KPU Kota Mataram untuk melayani warga Ahmadiyah yang terdaftar di DPT.

"Alhamdulillah sudah disamakan dengan warga negara Indonesia yang lain. Maksud saya, mereka sudah mendapat KTP dan dikasih hak pilihnya," kata Syahiddin Ketua Pengungsi Ahmadiyah Transito, Rabu (9/12/2015).

"Nggak kayak dulu, kalau dulu sudah sekian tahun di sini tidak dikasih milih pilkada. Alasannya karena dianggap sebagai warga titipan," kata dia.

Menurut Syahiddin, dari jumlah 116 pengungsi Ahmadiyah di Transito, sekitar 70 orang telah terdaftar di DPT dan memperoleh hak suara.

Dia berharap, siapa pun pemimpin baru yang akan memimpin Kota Mataram ke depan bisa lebih memperhatikan nasib pengungsi Ahmadiyah dan tidak membeda-bedakan antara warga Ahmadiyah dan warga Kota Mataram lainnya.

Sebab, selama ini warga Ahmadiyah tidak pernah tersentuh program bantuan Pemerintah. Sebutlah, bantuan beras miskin (raskin), bantuan gas LPG dan bantuan langsung tunai (BLT), semua tak pernah mereka rasakan.

"Contoh seperti kompor gas, raskin, BLT, itu semuanya tidak tersentuh. Kalau kompor gas memang kita dapet tapi apinya saja, raskin itu yang kami dapet hanya kemiskinannya saja," sindir Syahiddin. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com