Kepala Kepolisian Sektor Kecamatan Lubuk Pinang Iptu Santika di Mukomuko, Senin (7/12/2015) mengatakan bahwa peristiwa ini terjadi pada Senin, kurang lebih pukul 16.00 WIB.
Menurut Santika, korban tengah menunggu durian matang bersama dengan istri dan cucunya. Akibat tersambar petir, sebagian besar tubuh korban ini mengalami memar biru.
Ia menduga, tubuh korban tidak langsung disambar petir tetapi berasal dari pantulan petir yang mengenai pohon durian lalu ke tubuh korban. (Baca juga: Warga Bogor Tewas Tersambar Petir Saat Menggiring Kambing )
"Tubuh korban ini tidak seperti orang terbakar pada umumnya. Tetapi bagian tubuh korban ini berwana biru. Kemungkinan dia ini disambar petir yang dipantulkan dari pohon," ujar Santika.
Saat ini, jasad korban telah dibawa warga ke rumah duka di Desa Lubuk Gedang. Menurut warga Kecamatan XIV Koto Antok, sudah menjadi kebiasaan warga yang punya kebun durian untuk menunggu durian masak jatuh dari pohon. (Baca juga: Tersambar Petir, Kapal Nelayan Hancur dan Tenggelam )
"Saat musim durian sekarang ini banyak warga yang menunggu durian yang sudah masak jatuh. Warga menunggu durian ini seharian bahkan sampai malam," ujar salah seorang warga.
Durian yang sudah jatuh dari batangnya itu kemudian dikumpulkan untuk dijual ke pasar dan pedagang pengumpul di wilayah ini. (Baca juga: Tujuh Orang Tersambar Petir setelah Sabung Ayam, Tiga Tewas)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.